Hingga saat ini, Bahlil mengatakan, pemerintah masih menghitung berapa banyak impor LPG dan minyak yang bisa diambil dari AS. "Kita akan meng-exercise sehingga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan,” tuturnya.
Bahlil menyebut saat ini, kontribusi minyak mentah atau crude dari AS terhadap total impor minyak RI masih sekitar 4%. Adapun, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor minyak mentah pada 2024 mencapai 16,86 juta ton, terkontraksi 5,5% dari tahun sebelumnya.
Airlangga sebelumnya mengatakan Indonesia akan merealokasi sumber impor LPG dan LNG ke AS agar terhindar dari pengenaan tarif tambahan Trump.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyanggupi keinginan AS dalam penyeimbangan neraca perdagangan bilateral kedua negara melalui jalur negosiasi. Salah satunya adalah dengan janji untuk membeli LPG dan LNG dari Negeri Paman Sam.
“[Melalui] pembicaraan dengan Menteri ESDM [Bahlil Lahadalia], kita—sesuai arahan Presiden [Prabowo Subianto] — kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG, peningkatan dari Amerika,” kata Airlangga dalam agenda Sarasehan Ekonomi, Selasa (8/4/2025).
Bagaimanapun, dia menegaskan, rencana memacu pembelian LPG dan LNG dari AS tidak akan membuat pembengkakan volume impor kedua komoditas energi tersebut. Pasalnya, pemerintah hanya akan mengganti sumber impor LPG dan LNG dari negara lain menjadi AS.
Dengan demikian, dia memastikan rencana pembelian LNG dan LPG dari Negeri Paman Sam tidak akan menambah beban anggaran subsisi energi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian, di-switch [ke AS]. Jadi tidak mengganggu APBN,” tegasnya.
Untuk diketahui, Indonesia mengimpor sekitar 6—7 juta ton LPG per tahun untuk kebutuhan domestik sekira 8 juta ton per tahun. Hal ini menyebabkan beban ekonomi sekitar Rp63,5 triliun per tahun dalam APBN.
Adapun, sumber utama impor LPG Indonesia berasal dari Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Arab Saudi, Algeria, dan AS.
Sementara itu, untuk LNG, impor dari AS sudah dimulai sejak September 2021 dengan tren volume yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
(mfd/wdh)


































