Logo Bloomberg Technoz

Menurut Airlangga, penetapan tarif baru memicu ketidakpastian ekonomi ke tingkat tertinggi. Kebijakan ini juga mendorong peningkatan persepsi risiko global. Namun, Indonesia relatif masih rendah di level 5%.

"Triple shocks terjadi dan menyebabkan gejolak di pasar keuangan dunia, termasuk pelemahan mata uang negara-negara berkembang. Banyak korporasi global menahan ekspansi dan investasi, konsumsi ikut menurun," jelas Airlangga.

Sejumlah komoditas strategis dunia mengalami penurunan harga, seperti minyak mentah (Brent), crude palm oil (CPO/minyak kelapa sawit), kedelai, gandum, dan beras. Satu-satunya komoditas yang mengalami kenaikan adalah emas. 

"Penurunan harga komoditas global ini akan menahan tekanan inflasi di dalam negeri," tutur dia.

Beberapa komoditas Indonesia yang sebelumnya diekspor ke AS, seperti tekstil dan alas kaki, dikenakan tarif tambahan. Namun produk strategis seperti emas, tembaga, dan furnitur dikecualikan, karena AS sedang dalam konflik dagang dengan Kanada dan membutuhkan sumber alternatif.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump resmi menerapkan kebijakan tarif baru yang dikenakan pada negara-negara mitra dagangnya. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak kebijakan ini.

Dalam pidatonya di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu (02/04/2025) Trump mengklaim kebijakan ini sebagai langkah untuk mengatasi defisit perdagangan yang dia sebut sebagai 'darurat nasional'.

"Kita akhirnya menempatkan Amerika di posisi pertama," ujar Trump, seperti dikutip Reuters.

Dalam daftar tarif yang diumumkan Trump, Indonesia dikenai tarif sebesar 32%, sejajar dengan Taiwan dan Fiji. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Jepang (24%), India (26%), dan Korea Selatan (25%). Tarif tertinggi dikenakan kepada Kamboja dengan 49%, sementara tarif terendah, 10%, diberlakukan pada sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Australia, dan Selandia Baru.

Trump menyebut kebijakan ini dibuat dengan prinsip resiprokal atau timbal balik. AS mengenakan tarif yang sebanding dengan bea masuk yang diterapkan oleh negara-negara lain terhadap barang AS. Namun, ada beberapa pengecualian di mana AS mengenakan tarif yang setara dengan yang diberlakukan negara lain.

(lav)

No more pages