Kemudian harga rata-rata cabai rawit merah sepanjang Maret adalah Rp 85,279/kg. Angka ini hampir 50% di atas Harga Acuan Penjualan (HAP).
Lalu harga gula konsumsi sepanjang Maret tercatat rata-rata Rp 18.517/kg. Angka ini 5,81% di atas HAP nasional.
Adapun harga minyak goreng curah pada Maret reratanya adalah Rp 17.945/liter. Angka ini 14,3% di atas HET Minyakita.
Diskon Listrik
Namun, faktor lain yang juga signifikan adalah tidak adanya lagi diskon tarif listrik. Sebagai catatan, pemerintah memberikan diskon tarif listrik hanya pada 2 bulan pertama 2025, dan pada Maret tarif sudah kembali normal.
Pemerintah menetapkan diskon tarif listrik kepada pelanggan sampai 220 VA sebesar 50% dari tarif normal pada Januari dan Februari 2025. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebutkan diskon tarif listrik pada Januari 2025 dinikmati oleh 71,1 juta pelanggan, sedangkan pada Februari 2025 digunakan oleh 64,8 juta pelanggan.
"Pendorong utama inflasi adalah berakhirnya diskon tarif listrik untuk pelanggan pra-bayar, yang diperkirakan berkontribusi sebesar 1,47 poin persentase terhadap inflasi umum," ungkap Josua Pardede, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Inflasi Tahunan Meninggi
Tidak hanya bulanan, inflasi tahunan juga diperkirakan meningkat. Tidak seperti Februari yang terjadi deflasi, inflasi tahunan diperkirakan kembali terjadi pada Maret.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi Maret sebesar 1,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Lebih tinggi ketimbang Februari yang deflasi 0,09% yoy.
Sementara laju inflasi inti pada Maret diperkirakan sebesar 2,5% yoy. Jika terwujud, maka hanya naik sedikit ketimbang Februari yang sebesar 2,48% yoy.
Secara umum, inflasi inti masih cukup rendah. Berada di bawah rata-rata 2008-2025 yang sebesar 3,49% yoy.
“Inflasi inti yang masih sangat rendah dibandingkan historisnya adalah sinyal daya beli yang masih lemah,” ujar Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro dalam risetnya.
(aji)