Logo Bloomberg Technoz

Jusuf Kalla Soal Tarif Resiprokal: Tidak Berdampak Besar ke RI

Dovana Hasiana
05 April 2025 17:40

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) di Pengadilan Tipikor, Kamis (16/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) di Pengadilan Tipikor, Kamis (16/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia ke-10 Jusuf Kalla memproyeksikan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan tarif resiprokal 32% kepada Indonesia tak akan memberikan dampak besar. Menurut dia, kenaikan tarif tersebut hanya akan berdampak berupa kenaikan 10% harga barang impor asal Indonesia saat dibeli konsumen di Amerika Serikat.

Misalnya, kata dia, harga impor sepatu dari Indonesia ke AS dipatok US$15 hingga US$20 per pasang. Sementara, harga jualnya di Negeri Paman Sam pada rentang US$50 hingga US$70 per pasang. 

Menurut dia, tarif resiprokal dihitung berdasarkan harga impor yaitu maksimal US$20 dikalikan 32% hasilnya adalah US$6,4 sen. Kenaikan angka tersebut hanya sekitar 10% dari harga jual sepatu di Amerika yang selama ini mencapai US$70. 

"Siapa yang bayar [kenaikan tarif resiprokal] semua ini? Yang bayar itu konsumen dan pengusaha AS. Jadi efeknya tidak segegap-gempita apa yang dikenakan," ujar Jusuf Kalla dalam video pemberitaan, Sabtu (5/4/2025). 

Selain itu, dia menilai, penetapan tarif timbal balik ini tak akan mengganggu kegiatan impor Indonesia ke Amerika Serikat. Dia optimis, masyarakat Amerika tetap akan membeli barang-barang dari Indonesia karena memang menjadi kebutuhan harian; mulai dari sepatu, pakaian, sabun, hingga bahan dasar seperti minyak kelapa sawit.