Lalu bagaimana profil perdagangan Indonesia ke AS? Berapa nilainya dan produk-produk apa yang banyak dijual ke Negeri Adidaya?
Mengutip catatan Badan Pusat Statistik, AS adalah salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia. Sepanjang 2024, nilai ekspor non-migas Indonesia ke AS adalah US$26,31 miliar, naik 13,26% dibandingkan 2023.
Dengan nilai tersebut, porsi ekspor ke AS mencapai 10,57% terhadap total ekspor non-migas Indonesia. AS menempati urutan kedua, hanya kalah dari China.
Ada beberapa produk asal Indonesia yang banyak masuk ke AS sepanjang 2024. Pertama adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dengan nilai US$1,78 miliar. Ini menyumbang 6,65% dari total ekspor HS 15.
Kedua adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85). Sepanjang 2024, ekspor produk ini ke AS mencapai US4,18 miliar atau 27,78% dari total ekspor HS 85.
Sementara dari sisi impor, Indonesia membeli barang dari AS bernilai US$9,47 miliar tahun lalu. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus dagang dengan AS senilai US$ 16,84 miliar.
Surplus ini menjadi yang terbesar dari seluruh negara yang berdagang dengan Indonesia. Setelah AS, ada India dan Filipina.
Berdasarkan komoditas, HS 85 menyumbang surplus terbesar dengan nilai US$3,68 miliar. Disusul oleh pakaian dan aksesorisnya berbahan rajutan (HS 61) US$2,48 miliar dan alas kaki (HS 64) US$2,34 miliar.
(aji)




























