Logo Bloomberg Technoz

Cerita Sri Mulyani Sulitnya Dapat Pembiayaan Saat Awal Pandemi

Krizia Putri Kinanti
26 January 2023 11:58

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Masa-masa pandemi menjadi tahun yang amat sulit bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengingat bagaimana Kementerian Keuangan harus dihadapkan dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berkali-kali akibat tidak seimbangnya pendapatan dan belanja negara.

"Jadi kita semuanya harus mengkalibrasi kebijakan kita karena pandemi betul-betul mengubah kebijakan fiskal kita," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1/2023).

Ia berujar mencari sumber pembiayaan yang sangat besar tentu menjadi tantangan yang amat sulit bagi sang bendahara negara. Masyarakat dibatasi aktivitas ekonominya sehingga mekanisme permintaan dan penawaran mengalami penurunan signifikan. Pada akhirnya pertumbuhan ekonomi juga mengalami pertumbuhan negatif. 

Di sisi pengambil kebijakan ekonomi terutama fiskal, juga dihadapkan pada kondisi yang tidak mudah. Kempisnya pertumbuhan ekonomi menyebabkan berkurangnya kekuatan fiskal dari sisi pajak. 

"Persoalannya bukan tambah defisit supaya kita dapat pendanaan, masalahnya adalah waktu itu capital market dalam situasi yang sangat volatile. Sehingga waktu kita butuh (uang) banyak, situasi di bond dan capital market itu sangat tidak kondusif," ujarnya.