“Hal yang saya pikirkan hanyalah bahwa saya harus menyelamatkan para nenek dan penduduk dengan cepat,” kata Sugianto, sebagaimana dikutip dari Korea JoongAng Daily. Sugianto juga mengatakan kepada penyiar publik KBS bahwa ia membantu sekitar tujuh orang dewasa yang lebih tua untuk mengungsi dari kebakaran Uiseong.
Nelayan Indonesia itu mengatakan ia tidak ingat "seberapa jauh ia berlari melintasi desa" bersama Yoo.
Sugianto mengatakan ia ketakutan ketika melihat sebuah toko dilalap oleh api sambil menggendong seorang wanita tua di punggungnya. Wanita itu terbangun setelah mendengar teriakan, "Cepat! Cepat!"
Seorang penduduk Kabupaten Yeongdeok yang berusia 90-an mengatakan orang-orang mungkin telah meninggal jika bukan karena nelayan Indonesia itu.
"Saya dapat mengungsi dari rumah saya, karena ia berada di depan pintu saya setelah saya terbangun karena mendengar teriakan," kata penduduk tua itu.
Putra Sugianto yang berusia lima tahun dan istrinya berada di Indonesia. Ia akan kembali ke negara asalnya dalam tiga tahun.
"Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga," kata Sugianto. Ia menambahkan bahwa istrinya mengatakan kepadanya bahwa ia bangga padanya.
Warga desa memuji Sugianto dan Yoo atas kepahlawanan mereka. Beberapa mengatakan mereka ingin hidup dan bekerja dengan seorang pemuda yang bertanggung jawab seperti dia.
Desa tepi laut itu memiliki sekitar 60 penduduk yang semuanya dievakuasi dengan selamat ke tanggul laut ketika kebakaran Uiseong mencapai Kabupaten Yeongdeok.
(dov/spt)































