"Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, pasukan tersebut membongkar infrastruktur teroris Hamas," kata IDF dalam pesan WhatsApp, seraya menambahkan bahwa mereka terus melancarkan serangan udara di seluruh Jalur Gaza.
Israel melanjutkan serangan udara di Gaza pada 18 Maret setelah gencatan senjata selama dua bulan. Israel mengatakan perang tidak akan berakhir hingga Hamas tidak lagi berkuasa dan membebaskan 59 sandera yang tersisa yang disandera pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel selatan dari Gaza.
Kedua belah pihak telah melanjutkan pembicaraan tidak langsung mengenai gencatan senjata baru, tetapi negosiasi tersebut sebagian besar terhenti.
Sejak gencatan senjata runtuh, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 830 warga Palestina. Hal itu meningkatkan jumlah korban tewas di Gaza sejak konflik dimulai menjadi lebih dari 50.000, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, yang tidak membedakan antara korban sipil dan kombatan.
Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa, telah memerintah Gaza sejak 2007.
(bbn)


































