Logo Bloomberg Technoz

Pada hari yang sama, ia juga menegaskan tidak akan mencabut tarif atas baja dan aluminium yang baru saja diberlakukan pekan ini, serta tetap berencana memberlakukan tarif timbal balik yang lebih luas terhadap mitra dagang global mulai 2 April.

Terlebih lagi, sentimen negatif datang dari model resesi berbasis Treasury yang oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengindikasikan risiko resesi dalam satu tahun ke depan sejak tahun lalu, dan kemungkinan prediksi tersebut akan terbukti benar jika ketidakpastian perdagangan terus menekan aktivitas ekonomi.

“Dalam hitungan minggu, pasar saham yang sebelumnya mencetak rekor kini masuk ke wilayah koreksi,” kata Adam Turnquist, analis di LPL Financial.

“Ketidakpastian terkait tarif perdagangan menjadi penyebab utama tekanan jual, yang semakin memperburuk kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi.”

Menteri Perdagangan Prancis, Laurent Saint-Martin, mengecam langkah Trump dan menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah terhadap ancaman AS.

“Trump semakin meningkatkan perang dagang yang ia mulai sendiri,” tulis Saint-Martin di platform X resminya.

Trump juga berencana menerapkan tarif balasan terhadap berbagai negara dalam waktu tiga minggu ke depan.

Presiden AS Donald Trump (Samuel Corum/Sipa/Bloomberg)

Kebijakan ini berpotensi memperburuk perang dagang, mendorong negara-negara lain untuk melakukan tindakan balasan yang lebih keras.

Tim Research Phillip Sekuritas dalam risetnya memaparkan, Kekhawatiran mengenai dampak Ekonomi dari kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump mengalahkan optimisme dari perlambatan laju inflasi di AS.

“Mayoritas investor masih mengambil sikap waspada mengingat ketidakpastian seputar potensi dampak dari kenaikan tarif perdagangan terhadap ekonomi global,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis Phintraco Sekuritas juga menyebut, pasar nampaknya masih mencoba menerka arah kebijakan moneter the Fed dalam FOMC 18–19 Maret 2025 dan perkembangan perang tarif antara US-Kanada yang berpotensi meluas ke Uni Eropa.

“Pasar mulai mempertanyakan mekanisme dan validitas dari faktor yang mendasari pengambilan keputusan tarif-tarif yang agresif tersebut,” jelas Phintraco.

Dengan berbagai sentimen negatif itu, IHSG rawan pullback lanjutan ke kisaran 6.600–6.630 di Jumat.

Secara teknikal, proyeksi tersebut didasari oleh penurunan volume perdagangan di Kamis dan indikasi overbought pada Stochastic RSI.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi UNVR, BRIS, ADMR, INTP dan KLBF.

Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, secara trend jangka panjang, IHSG masih berada dalam tren Bearish.

“Saat ini berpotensi untuk berkonsolidasi di antara area support-nya di 6.538 dan resistance nya pada area 6.748,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (14/3/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, ADMR, dan BMTR.

(fad)

No more pages