Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Singapura bakal menjadi satu-satunya negara Asia yang menggelar konser Lady Gaga tahun 2025. Konser tur dunia yang bertajuk "MAYHEM" akan digelar selama empat hari terhitung pada 18-24 Mei 2025, di National Stadium, Singapura.

Sebelumnya, Singapura juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menggelar konser Taylor Swift. Lantas bisakah Indonesia menggelar strategi yang sama dengan menyelenggarakan konser artis ternama secara eksklusif di tanah air?

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu mengatakan dirinya telah memeriksa berbagai promotor Indonesia apakah ada yang terlibat dalam pelaksanaan konser tersebut.

"Saya sudah cek promotor kemarin disuruh mencoba apakah ada promotor kita ada yang ikut, sampai saat ini belum. Atau bisa juga mereka memang keep (menyembunyikan) jadi kita harus menghargai. Terima kasih banyak," kata Vinsensius kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (12/3).

Selain itu, ketika ditanyai mengenai apakah kemungkinan Indonesia juga akan menghadirkan bintang-bintang penyanyi internasional berkelas. Vinsensius menjawab bahwa dirinya selalu berkomunikasi dengan Asosiasi Promotor Indonesia.

"Tetapi kan ada beberapa tips-tips yang disampaikan oleh promotor, bahwa kita tidak boleh mendahului untuk mengumumkan suatu artis atau suatu bintang akan hadir, karena itu akan menyalahi aturan. Sehingga sampai saat ini, mereka masih keep siapa penyanyi atau band apa," ujarnya.

Efek Konser Taylor Swift

Taylor Swift. (Sumber: Bloomberg)

Singapura diketahui sangat serius dalam membawa penyanyi-penyanyi besar tampil di negaranya. Bahkan negara tetangga itu berhasil membuat negara lain tidak kebagian 'untung' dari membawa penyanyi papan atas.

Contohnya saat membawa Taylor Swift pada 2004, survei Bloomberg memperlihatkan angka median Pertumbuhan Domestik Bruto, PDB, mencapai 2,9% dalam tiga bulan pertama tahun 2024 yang merupakan pertumbuhan tercepat dalam enam kuartal terakhir. 

Para ekonom juga meningkatkan ekspektasi pertumbuhan tahun 2024 menjadi 2,5% dari 2,3% sementara perkiraan pemerintah Singapura adalah 1%-3%. 

Para ekonom pun menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama Singapura dan sebagian menyatakan alasannya karena dampak konser Tour Eras penyanyi Taylor Swift. 

Konser Tour Eras Taylor Swift di Singapura berlangsung enam malam hingga tanggal 9 Maret mendatang. Menurut ekonom DBS Bank Ltd. Han Teng Chua konser ini menguntungkan sektor hospitality, minuman & pangan serta ritel Singapura.

"Hal ini terutama didukung oleh belanja wisatawan asing karena jumlah fans dari luar negeri yang menonton konser di Singapura itu," kata Chua, yang memperkirakan bahwa pertunjukan itu menambah pemasukan sekitar S$225 juta - S$300 juta atau 0,2% dari PDB, ke ekonomi Singapura di kuartal pertama.

Konser Taylor Swift Jadi Pendapatan Tertinggi 

Tur Dunia Taylor Swift yang bertajuk 'The Era's Tour' menjadikannya tur dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa untuk tahun kedua berturut-turut, menurut estimasi Pollstar berdasarkan data dari 149 pertunjukan.

Dilaporkan dari Channel News Asia, dari pemberitaan The Associated Press mengungkap angka terbaru pendapatan 'Era's Tour' pada akhir bulan tahun 2024, sehari setelah Taylor Swift menutup turnya di Vancouver, Kanada.

Di Amerika Utara, tur Swift menghasilkan sekitar US$1,04 miliar (Rp16 triliun) selama pelaksanaannya. Secara global, angka tersebut melonjak menjadi sekitar US$2,2 miliar (Rp34 triliun).

"Kita sedang menyaksikan sejarah yang sedang dibuat. Apa yang dicapai oleh Taylor Swift dan The Eras Tour dalam 21 bulan di lima benua di depan 10 juta penggemar adalah luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Pendapatan tur kotor yang diperkirakan mencapai US$2,2 miliar adalah yang tertinggi sepanjang masa dan hampir dua kali lipat dari tur terbesar kedua,” kata Andy Gensler, pemimpin redaksi Pollstar & VenuesNow, dalam sebuah pernyataan.

"Ini juga merupakan contoh bagaimana industri ini terus mendorong batas-batasnya sambil membawa musik, kebersamaan, dan pengalaman hidup yang luar biasa kepada jutaan orang di seluruh dunia.”

(dec/spt)

No more pages