Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan data Bloomberg, berikut 10 saham LQ45 dengan Price to Book Value (PBV) termurah dengan mencermati rata-rata PBV di sektornya.

Consumer Staples JCI Index dengan PBV 3,75 kali 

  1. Indofood Sukses Makmur (INDF) 1,02 kali
  2. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) 1,64 kali
  3. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) 2,56 kali
  4. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) 2,68 kali
  5. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) 4,86 kali
  6. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) 6,53 kali
  7. Unilever Indonesia (UNVR) 20,95 kali

Materials JCI Index dengan PBV rata-rata 5,71 kali

  1. Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) 0,28 kali
  2. Semen Indonesia Persero (SMGR) 0,38 kali
  3. Vale Indonesia (INCO) 0,66 kali
  4. Aneka Tambang (ANTM) 1,20 kali
  5. Merdeka Battery Materials (MBMA) 1,26 kali
  6. Adaro Minerals Indonesia (ADMR) 1,52 kali
  7. ESSA Industries Indonesia (ESSA) 1,64 kali
  8. Merdeka Copper Gold (MDKA) 2,30 kali
  9. Barito Pacific (BRPT) 2,73 kali
  10. Amman Mineral Internasional (AMMN) 5,30 kali

Consumer Discretionary JCI Index dengan PBV 3,35 kali

  1. Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) 1,88 kali
  2. Mitra Adiperkasa (MAPI) 2,19 kali
  3. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) 2,67 kali 
  4. Map Aktif Adiperkasa (MAPA) 3,65 kali 

Financials JCI Index dengan PBV rata-rata 2,58 kali

  1. Bank Tabungan Negara Persero (BBTN) 0,37 kali
  2. Bank Negara Indonesia Persero (BBNI) 1,02 kali
  3. Bank Mandiri Persero (BMRI) 1,55 kali
  4. Bank Rakyat Indonesia Persero (BBRI) 1,79 kali
  5. Bank Syariah Indonesia (BRIS) 2,63 kali
  6. Bank Jago (ARTO) 3,16 kali
  7. Bank Central Asia (BBCA) 4,19 kali

Health Care JCI Index dengan PBV 3,88 kali

  1. Kalbe Farma (KLBF) 2,25 kali

Communication Services JCI Index dengan rata-rata PBV 3,25 kali

  1. XL Axiata (EXCL) 1,14 kali
  2. Sarana Menara Nusantara (TOWR) 1,45 kali
  3. Indosat (ISAT) 1,48 kali
  4. Telkom Indonesia Persero (TLKM) 1,74 kali

Energy JCI Index dengan PBV 11,49 kali

  1. Alamtri Resources Indonesia (ADRO) 0,72 kali
  2. Medco Energi Internasional (MEDC) 0,77 kali
  3. Indo Tambangraya Megah (ITMG) 0,85 kali
  4. United Tractors (UNTR) 0,92 kali
  5. Bukit Asam (PTBA) 1,43 kali
  6. AKR Corporindo (AKRA) 2,37 kali

Industrials JCI Index dengan rata-rata PBV 1,82 kali

  1. Jasa Marga Persero (JSMR) 0,82 kali
  2. Astra International (ASII) 0,91 kali

Utilities dengan PBV 0,85 kali

  1. Perusahaan Gas Negara (PGAS) 0,80 kali
  2. Pertamina Geothermal Energy (PGEO) 1,06 kali

Real Estate Property JCI Index dengan rata-rata PBV 2,48 kali

  1. Summarecon Agung (SMRA) 0,60 kali
  2. Ciputra Development (CTRA) 0,77 kali

Saran Lo Kheng Hong

Investor kawakan Lo Kheng Hong menilai kondisi pasar saham Indonesia saat ini sebagai peluang besar bagi investor untuk mengakumulasi saham berkualitas.

“Dana asing kabur, harga saham blue chip turun banyak. Artinya sedang terjadi hujan emas di Bursa Efek Indonesia. Ambillah ember yang besar untuk menampung hujan emas di sana,” kata Lo Kheng Hong kepada Bloomberg Technoz.

Saat ditanya mengenai prospek IHSG tahun ini, ia tetap percaya diri. “Selalu optimis,” ujarnya singkat.

Meskipun sentimen negatif global dan domestik masih membayangi pergerakan indeks, pandangan Lo mencerminkan filosofi investasinya yang fokus pada nilai jangka panjang.

Strategi ini sejalan dengan prinsip investasi yang menekankan pembelian saat harga turun dan bersabar hingga nilai fundamental saham terefleksikan di pasar.

Lo Kheng Hong melihat bahwa meskipun IHSG sedang mengalami tekanan, peluang tetap terbuka bagi investor yang berani mengambil langkah strategis di tengah ketidakpastian.

(fad)

No more pages