Logo Bloomberg Technoz

Mengapa War Tiket Coldplay Bagus untuk Pertumbuhan Ekonomi?

Ruisa Khoiriyah
17 May 2023 09:42

Konser Coldplay (Sumber: Instagram Coldplay)
Konser Coldplay (Sumber: Instagram Coldplay)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini, perang perebutan pembelian tiket alias war ticket Coldplay akan dimulai. Pukul 10.00 WIB, Rabu (17/5/2023), dipastikan perburuan tiket band kenamaan asal Inggris itu akan berlangsung ramai dan sengit. 

Para penggemar band yang terkenal dengan hits "Fix You" itu akan memperebutkan setidaknya 50.000 tiket yang dibanderol mulai dari Rp800.000 sampai Rp11 juta itu, belum termasuk pajak dan biaya layanan.

Kehebohan konser Coldplay ini tidak mengagetkan. Pasalnya, inilah kali pertama band yang dipimpin oleh Chris Martin, mantan suami aktris kelas A Hollywood Gwyneth Paltrow dan kini menjadi pasangan aktris Dakota Johnson itu, menggelar konser di tanah air. Bagi kelas menengah Indonesia, kedatangan Coldplay bukan hanya menjadi puncak kerinduan menonton aksi panggung mereka secara langsung.

Lebih dari itu, kedatangan Coldplay menebalkan ekspektasi sumbangan industri hiburan dan pertunjukan terhadap kue ekonomi Indonesia. Maklum, Indonesia tahun ini menghadapi tantangan perekonomian yang tak kecil menyusul suramnya perekonomian global yang menghantam kinerja ekspor dan impor. Sedang di sisi lain, laju konsumsi masyarakat sejauh ini masih belum mampu menapak kembali ke level sebelum pandemi.

Gairah masyarakat kelas menengah yang bersemangat menonton berbagai pertunjukan musik artis lokal maupun internasional, diyakini akan bagus bagi pertumbuhan ekonomi. Nilai ekonomi yang berputar diharap bisa mendongkrak laju konsumsi domestik ke level 5% atau lebih sehingga pertumbuhan ekonomi 2023 bisa terungkit naik setelah pesta harga komoditas berakhir.

Nilai ekonomi konser Coldplay