Logo Bloomberg Technoz

Hype Konser Coldplay, Konsumsi, dan PR Besar Pertumbuhan Ekonomi

Ruisa Khoiriyah
12 May 2023 14:20

Suasana konser Coldplay di Brazil. (Dok @annaleemedia lewat unggahan @coldplay/Instagram)
Suasana konser Coldplay di Brazil. (Dok @annaleemedia lewat unggahan @coldplay/Instagram)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelas menengah Indonesia tengah bergelimang euforia pasca band legendaris asal Inggris Coldplay memastikan bakal menggelar konser di Jakarta pada November nanti. Kehebohan terutama sekali perihal ritus perburuan tiket “war ticket” yang diprediksi bakal sengit mulai 17 Mei nanti, memperebutkan sedikitnya 50.000 tiket yang dibanderol mulai dari Rp800.000 sampai Rp11 juta itu, belum termasuk pajak dan biaya layanan.

Euforia seputar pertunjukan musik yang menjadi bagian dari revenge spending masyarakat pasca pandemi reda, melontarkan harapan terkait greget pertumbuhan ekonomi negeri ini yang masih digelayuti tanda tanya adakah Indonesia masih mampu mencetak kinerja mengesankan di kala ekonomi global cenderung suram.

Stadion Utama Gelora Bung Karno akan menjadi saksi. Sebuah ikon konsumsi kelas menengah pasca pandemi. Ketika seorang pesohor, performer seperti penyanyi atau grup band tampil di stadion ikonik itu, di sanalah momen epic akan tercipta.

Khusus untuk Coldplay, ini akan menjadi momen historis, karena untuk pertama kalinya band yang digawangi Chris Martin itu tampil di tanah Indonesia. Sebelumnya, para pemuja Coldplay banyak yang bersusah payah pergi ke Singapura atau Thailand untuk menonton atraksi panggung band yang terkenal sangat membius kala pertunjukan langsung itu.

Dengan kapasitas maksimal kurang lebih 77.000 penonton, konser Coldplay disebut akan menyediakan 50.000 tiket. Nilai ekonomi yang berputar di pagelaran yang akan menjadi puncak ritus pemuja grup band kenamaan itu, tentu saja tidak kecil.