Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark

Muda & Melek Syariah: Saatnya Berbisnis dengan Berkah


Ilustrasi Ekonomi Syariah & Kreativitas (Envato)
Ilustrasi Ekonomi Syariah & Kreativitas (Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Banyak anak muda kini semakin tertarik untuk berbisnis, namun masih sedikit yang memahami bagaimana prinsip syariah dapat diterapkan dalam dunia usaha. 

Dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark, narasumber Irfan Syauqi dan Arya Nugraha berbagi wawasan tentang bagaimana generasi muda dapat membangun bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membawa berkah.

Menurut Arya Nugraha, salah satu langkah awal yang bisa dilakukan untuk memulai bisnis syariah adalah dengan mengubah sistem keuangan pribadi dan usaha ke sistem yang lebih sesuai dengan prinsip Islam. "Kalau saya tipikal yang mungkin lebih prefer langsung sih. Salah satunya adalah mungkin bisa dimulai dari yang tadinya mungkin rekening buat bisnis transaksional atau rekening perusahaannya adalah bank konvensional, kita switch ke bank-bank syariah." Ia menjelaskan bahwa langkah ini dapat memastikan bahwa sumber pendanaan dan transaksi yang dilakukan lebih sesuai dengan nilai-nilai syariah.


Namun, Irfan Syauqi mengingatkan bahwa memahami dan mengadopsi ekonomi syariah tidak harus dilakukan secara ekstrem, melainkan bisa dimulai secara bertahap. "Jadi yang aku tangkap nih dari percakapan kita sepanjang ini, nanti sampai sahur ya Mas?" candanya. Ia menambahkan bahwa banyak generasi muda yang merasa ekonomi syariah adalah konsep yang terlalu eksklusif, padahal sebenarnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, MES Jakarta Selatan terus mendorong program literasi dan edukasi agar ekonomi syariah bisa lebih inklusif dan diterima oleh lebih banyak orang. Salah satu program yang sedang digalakkan adalah bank infak, sebuah inisiatif untuk memberikan akses pendanaan berbasis infak yang lebih adil dan tidak membebani pelaku usaha kecil. "Dulu pas ketua umum yang sebelum keum Ti, itu ada suatu program namanya bank infak. Jadi kita coba berantas dari segi ribawinya dengan bank infak ini," ujar Arya.