Logo Bloomberg Technoz

Triwahyono mengatakan, pembelian SBN dilakukan oleh BI ketika terdapat penjualan investor asing di pasar SBN. Sehingga, BI melakukan stabilisasi dengan pembelian secara hati-hati dan tidak memberikan dampak rambatan kepada nilai tukar. "Jadi justru kita melakukan pembelian SBN ketika sale of asing itu dalam rangka stabilisasi nilai tukar." 

Rupiah dibuka melemah pada awal transaksi pasar spot hari Jumat (7/3/2025), di tengah tekanan yang juga dialami oleh hampir semua mata uang Asia pagi ini.

Rupiah spot dibuka sedikit turun 0,02% ke level Rp16.333/US$. Selanjutnya rupiah bergerak melemah di kisaran Rp16.340/US$.

Dalam kesempatan berbeda, Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan peningkatan kepemilkan SBN oleh BI justru berisiko membuat nilai tukar rupiah makin anjlok. Hal ini terjadi karena bertambahnya kepemilikan SBN oleh BI akan meningkatkan pasokan (supply) rupiah di pasar. 

"Kalau misalnya BI melakukan pembelian SBN dalam jumlah sangat besar di pasar itu bisa berdampak pada nilai tukar. Justru malah menetralisir dampak dari intervensi BI di pasar valuta asing," ujar Satria kepada Bloomberg Technoz.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral berencana membeli SBN senilai Rp150 triliun dari pasar sekunder pada 2025.

"Menurut bacaan kami untuk rencana operasi moneter 2025, setelah kita lihat berbagai perkembangan, uang primer, kebutuhan likuiditas dan segala macam, ada bagian dari rencana operasi moneter untuk ekspansi melalui penerbitan SBN dari pasar sekunder," ujarnya. 

(lav)

No more pages