Harga kedelai berjangka, yang menjadi komoditas utama dalam perdagangan dengan China, turun sekitar 0,3% pada pukul 13.40 waktu Beijing, setelah sempat menyentuh level terendah dalam hampir dua bulan. Sementara itu, harga kapas berjangka di New York jatuh ke level terendah dalam lebih dari empat tahun, sedangkan harga jagung dan gandum relatif stabil.
“China dapat menyesuaikan keseimbangan pasokan dan permintaan baru, misalnya dengan meningkatkan impor kedelai dari Amerika Selatan atau melepaskan stok cadangan,” kata Hanver Li, kepala analis di Shanghai JC Intelligence Co. “China sudah bersiap jauh sebelumnya. Negara ini siap menghadapi situasi ini.”
Sebagai ekonomi terbesar di Asia, China telah berupaya mendiversifikasi sumber impornya sejak perang dagang terakhir dengan AS, sehingga dapat meredam dampak dari kebijakan yang diumumkan pada Selasa (04/03/2025).
Sektor pertanian menjadi salah satu medan utama dalam perang dagang China-AS selama masa jabatan pertama Trump, yang menyebabkan penurunan hampir 80% dalam penjualan kedelai AS ke China dalam kurun dua tahun. Sejak saat itu, China telah meningkatkan pembelian dari negara lain, termasuk Brasil.
Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins, mengatakan awal pekan ini bahwa para petani AS akan segera menerima bagian pertama dari dana sebesar US$30 miliar yang disetujui Kongres untuk mengatasi penurunan pasar.
Menurut pernyataan pemerintah China, kargo yang dikirim sebelum 10 Maret dan tiba di China antara 10 Maret hingga 12 April tidak akan dikenakan tarif tambahan.
(bbn)






























