Mata uang yuan tetap stabil, dengan kenaikan 0,3% ke level 7,2828 per dolar AS di pasar offshore dan menguat 0,1% di pasar domestik.
Pemerintah China merespons hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menaikkan tarif menjadi 20%, dengan alasan bahwa China belum cukup berupaya menghentikan peredaran fentanyl ilegal ke AS.
"Kenaikan tarif sepihak oleh AS merusak sistem perdagangan multilateral, meningkatkan beban bagi perusahaan dan konsumen AS, serta melemahkan fondasi kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan AS," kata Kementerian Keuangan China dalam sebuah pernyataan.
Tarif baru China, yang berlaku mulai 10 Maret, akan berdampak pada beberapa ekspor pertanian utama AS ke China. Langkah ini diambil ketika petani AS bersiap memasuki musim tanam baru.
Dalam perang dagang sebelumnya, Beijing telah memberlakukan tarif tinggi pada produk pertanian utama AS, menyebabkan penjualan kedelai Amerika ke China turun hampir 80% dalam dua tahun. Sejak itu, China beralih membeli lebih banyak kedelai dari Brasil.
Kementerian Perdagangan China juga mengumumkan bahwa 10 perusahaan Amerika akan dimasukkan ke dalam daftar entitas tidak terpercaya, terutama yang bergerak di sektor pertahanan. Selain itu, 15 perusahaan lainnya, termasuk kontraktor pertahanan General Dynamics Land Systems dan Skydio Inc, akan masuk dalam daftar kontrol ekspor.
Langkah ini merupakan kebijakan baru yang semakin membatasi pengiriman barang ke perusahaan-perusahaan AS, menyusul larangan sebelumnya terhadap penjualan produk ganda (dual-use) ke militer AS pada Desember lalu. Saat itu, China juga melarang ekspor beberapa logam penting seperti galium dan germanium ke seluruh entitas AS.
Selain itu, China juga mengajukan keluhan resmi terhadap kebijakan tarif terbaru AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menurut pernyataan terpisah dari pemerintah.
Serangan balik perdagangan ini terjadi sehari sebelum Presiden Xi Jinping menghadiri pertemuan politik terbesar tahun ini, Kongres Rakyat Nasional, di mana para pejabatnya akan mengungkap cetak biru ekonomi China untuk tahun 2025.
Para pembuat kebijakan China diperkirakan akan mendorong peningkatan konsumsi domestik untuk mengimbangi potensi penurunan ekspor, yang tahun lalu menyumbang hampir sepertiga dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
"China akan terus meningkatkan permintaan dalam negeri dan mendiversifikasi tujuan ekspor," kata Zhaopeng Xing, analis senior di Australia & New Zealand Banking Group Ltd, yang menyebut balasan tarif ini sebagai tindakan "lunak."
Trump telah menyatakan keinginannya untuk berbicara dengan Xi, tetapi hingga kini mereka belum melakukan pembicaraan, meskipun sebulan lalu Presiden AS itu menyatakan kemungkinan adanya negosiasi untuk mencapai kesepakatan.
China sebelumnya telah menanggapi tarif 10% dengan memberlakukan pajak impor pada beberapa barang AS serta tindakan terhadap sejumlah perusahaan Amerika, termasuk Illumina Inc, perusahaan pemetaan gen. Langkah-langkah ini tampaknya dirancang agar tidak terlalu merugikan ekonomi China, sambil tetap menunjukkan kepada Trump bahwa Beijing mampu mengganggu pasokan mineral penting dan berdampak pada perusahaan-perusahaan AS.
(bbn)





























