Logo Bloomberg Technoz

Pajak Ekspor CPO Indonesia Drop Akibat India Tahan Impor

Rezha Hadyan
16 May 2023 13:30

Traktor memindahkan hasil panen buah kelapa sawit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia, Senin, 20 Juni 2022. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Traktor memindahkan hasil panen buah kelapa sawit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia, Senin, 20 Juni 2022. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah menetapkan harga referensi minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) senilai US$892,23/ton (Rp13,20 juta/ton) untuk periode 16—31 Mei 2023, sejalan dengan tren penurunan harga komoditas tersebut.

Besaran harga referensi paruh kedua Mei tersebut merosot 6,52% dibandingkan dengan periode paruh pertama bulan ini atau 1—15 Mei yang senilai US$955,53/ton (Rp14,14 juta/ton).

Adapun, harga referensi CPO tersebut ditetapkan untuk menentukan besaran pajak ekspor alias bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPD-PKS) atau biasa disebut pungutan ekspor (PE). 

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso menjelaskan penurunan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor, antara lain India yang mengurangi impor CPO periode April hingga Juni.

“[Penurunan impor CPO dari India] akibat turunnya harga minyak bunga matahari. Selain itu, terjadi juga penurunan volume ekspor dari Malaysia sebagai indikasi menurunnya permintaan CPO global, serta penguatan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” jelasnya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (16/5/2023).