Kasus pencucian uang yang melibatkan Ismail, berfokus pada pengeluaran dan perolehan dana untuk tujuan promosi dan publisitas ketika ia menjabat sebagai perdana menteri, sebelum era kepemimpinan Anwar Ibrahim. Ismail merupakan anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu, dan jadi bagian dari koalisi yang berkuasa.
Penyelidikan MACC sebelumnya dilaporan Bloomberg News, menyatakan bahwa mereka telah menangkap empat perwira senior yang bertugas di bawah Ismail, dan menggeledah sebuah kediaman dan tiga tempat lain yang diyakini beroperasi sebagai tempat persembunyian. Dalam penggerebekan tersebut, mereka menyita sekitar 170 juta ringgit dalam bentuk tunai dalam berbagai mata uang asing serta 16 kilogram emas batangan murni senilai hampir 7 juta ringgit.
Ismail pada 10 Februari mengumumkan kekayaan dan pada 19 Februari diinterogasi. Ismail adalah mantan perdana menteri terbaru yang terjerat dalam jerat MACC karena Anwar berusaha untuk menumpas korupsi.
Pendahulu Ismail, Muhyiddin Yassin, sedang menghadapi tuduhan korupsi di pengadilan, sementara Najib Razak, mantan perdana menteri lainnya, dipenjara karena kejahatan yang berkaitan dengan dana investasi negara 1MDB. Mantan perdana menteri Malaysia dua periode, Mahathir Mohamad, sedang dalam penyelidikan terpisah.
(ros/wep)































