Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp34,05 triliun sepanjang 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 0,62% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp33,83 triliun.
Seiring dengan raihan laba tersebut, ASII berencana mengusulkan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp308 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada Mei 2025.
"Berdasarkan laporan keuangan Astra tahun 2024 yang baru saja kami umumkan kemarin, dividen final sebesar Rp308 per saham (2023: Rp421 per saham) akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan Mei 2025," seperti dikutip dari keterangan resmi manajemen ASII yang diterima Bloomberg Technoz.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan dividen tahun buku 2023 yang mencapai Rp421 per saham. Meski demikian, yield dividen ASII mencapai 6,7% jika mengacu harga saham ASII saat ini di Rp4.530/saham.
Rasio pembayaran dividen Astra berada di angka 48%, yang mencerminkan kebijakan distribusi keuntungan kembali ke tingkat yang lebih konservatif setelah periode distribusi yang lebih besar pada 2022 dan 2023.
Pada 2024, Astra membukukan pendapatan bersih sebesar Rp330,92 triliun, naik 4,53% dibandingkan Rp316,56 triliun pada 2023. Segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi Rp134,42 triliun, disusul segmen otomotif yang menyumbang Rp133,05 triliun.
Segmen jasa keuangan menghasilkan pendapatan Rp33,1 triliun, sementara agribisnis berkontribusi Rp21,81 triliun. Infrastruktur dan logistik membukukan pendapatan Rp8,33 triliun, diikuti oleh sektor teknologi informasi sebesar Rp2,81 triliun, serta properti dengan pendapatan Rp1,37 triliun.
Beban pokok pendapatan Astra meningkat menjadi Rp257,36 triliun dari sebelumnya Rp243,25 triliun pada 2023. Kenaikan ini menyebabkan laba bruto hanya tumbuh tipis sebesar 0,33% secara tahunan menjadi Rp73,55 triliun dari Rp73,31 triliun pada tahun sebelumnya.
(dhf)