Logo Bloomberg Technoz

"Tanpa bantuan AS, Ukraina pasti sudah jatuh ke tangan Rusia," ucap Trump murka, seperti diberitakan New York Times.

Trump mengusulkan agar Zelenskiy berdamai dengan Rusia. Dia bilang Ukrania harus berkompromi dalam perundingan damai dengan Negara Beruang Merah itu.

Usulan Trump tersebut langsung ditolak Zelensky. Dia mengatakan, "tidak ada kompromi dengan pembunuh di negara kami."

Jawaban itu membuat Trump dan Vance berang. Mereka menyebut Zelenskiy tidak sopan. Trump dan Vance pun memaki pemimpin Ukraina itu di hadapan awak media massa.

"Anda tidak memegang kendali saat ini," ujar Trump kepada Zelenskiy.

"Anda harus mencapai kesepakatan, atau kami keluar. Kalau kami keluar, Anda harus bertarung sendirian, dan saya rasa itu tidak akan berjalan baik," imbuh Trump.

2. Eropa Dukung Zelenskiy

Para pemimpin Eropa dengan cepat memperkuat dukungan mereka terhadap Ukraina setelah pertemuan di Oval Office dipenuhi pertikaian.

Dalam unggahan di X, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa "martabat Zelenskiy menghormati keberanian rakyat Ukraina."

"Tetaplah kuat, berani, dan jangan takut," imbuhnya. "Anda tidak pernah sendirian, Presiden yang terhormat."

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengusulkan "pertemuan dalam waktu dekat" antara AS dan sekutu Eropa "untuk berbicara terus terang tentang bagaimana kita menghadapi tantangan besar saat ini, dimulai dengan Ukraina."

"Setiap perpecahan di Barat membuat kita semua menjadi lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita," katanya. "Perpecahan tidak akan menguntungkan siapa pun."

3. Batal Sepakati Mineral

Perjanjian tersebut menjadi sorotan karena dianggap sebagai langkah penting bagi Ukraina membalas budi AS yang sudah membantu mereka melawan Rusia selama invasi. Namun, seorang pejabat AS mengonfirmasi kesepakatan mineral Ukraina-AS batal ditandatangani.

Meski begitu, Zelenskiy masih membuka pintu diskusi dengan AS. Dia menyebut dukungan Trump masih penting bagi Ukraina.

"Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan dukungan Presiden Trump. Dia ingin mengakhiri perang, tetapi tidak seorang pun menginginkan perdamaian lebih dari kami," kata Zelensky melalui unggahannya di platform media sosial X, Sabtu (1/3/2025).

4. Rusia Diuntungkan

Penghinaan terang-terangan terhadap Zelenskiy oleh Trump dan Vance melampaui ekspektasi Rusia. Seorang pejabat senior Eropa bahkan berkomentar, "satu-satunya yang tertawa di sini adalah Putin."

Bloomberg melaporkan bahwa dukungan dari Rusia pun langsung muncul. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Trump telah menyampaikan "kebenaran di hadapan Zelenskiy" sebelum menambahkan, "tapi itu belum cukup—bantuan militer harus dihentikan."

Di Moskow, filsuf politik Alexander Dugin, yang dikenal sebagai pendukung ideologi "Dunia Rusia” untuk memperluas pengaruh Kremlin, menyatakan bahwa Trump dan Vance telah "menginjak-injak Zelenskiy seperti keset." Ia bahkan menambahkan, "permainan telah berakhir."

(dec/ros)

No more pages