Dengan langkah ini, Danantara diharapkan berkontribusi pada target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% per tahun.
Tanggapan McKinsey & Company

Khoon Tee Tan, Managing Partner Indonesia, McKinsey & Company, menilai bahwa Danantara berpotensi menjadi alat strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui konsolidasi dan optimalisasi aset negara.
"Dengan adanya badan pengelola investasi seperti Danantara dapat menjadi wadah bagi pemerintah untuk mengonsolidasikan aset negara, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatannya, yang berpeluang menjadi langkah strategis dalam mendorong perekonomian Indonesia," ujar Khoon Tee Tan dalam pandangannya saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz.
Ia juga menambahkan bahwa konsep badan pengelola investasi seperti Danantara bukanlah hal baru dan telah diterapkan di beberapa negara lain dengan sukses.
"Badan pengelola investasi seperti Danantara bukanlah hal baru; sejumlah negara telah menerapkan model serupa, seperti di Singapura, Malaysia, dan Norwegia. Banyak di antaranya telah membuktikan prestasinya sebagai institusi yang berhasil menggenjot perekonomian negara," tambahnya.
Menurut McKinsey, Danantara dapat menjadikan kisah sukses negara-negara tersebut sebagai pedoman, dengan memperhatikan faktor-faktor utama seperti:
1. Kedisiplinan dalam eksekusinya,
2. Perumusan tujuan yang jelas,
3. Transparansi dalam penerapan tata kelola yang baik
Selain itu, Khoon Tee Tan menekankan pentingnya perencanaan transisi yang matang agar Danantara dapat segera beroperasi secara optimal.
Pandangan JP Morgan: Katalis Positif Pasar Modal
Dari sisi institusi keuangan global, JP Morgan menyambut positif rencana peluncuran Danantara. Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, menyatakan bahwa Danantara berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar modal Indonesia dalam waktu dekat.
“Danantara bisa menjadi katalis positif. Tapi untuk selanjutnya, kita harus melihat detailnya setelah diresmikan Presiden,” ujarnya dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Jakarta.
JP Morgan menilai jika Danantara mampu mengoptimalkan aset BUMN dan menyalurkan dana secara efektif, maka arus investasi asing ke Indonesia berpotensi meningkat signifikan.
Penilaian FTSE Russell: Potensi Pemain Global

Dukungan juga datang dari FTSE Russell, penyedia indeks pasar saham global. Wanming Du, Policy Director FTSE Russell, menyebut kehadiran Danantara merupakan langkah besar bagi Indonesia dalam menarik investasi global.
Ia memperkirakan dengan proyeksi aset kelolaan sekitar US$900 miliar, Danantara dapat menjadi sovereign wealth fund terbesar ketujuh di dunia. Namun, ia menegaskan bahwa agar mencapai potensi tersebut, Danantara harus menerapkan strategi investasi yang terdiversifikasi serta transparansi tinggi.
Pembentukan Danantara mendapat berbagai tanggapan dari lembaga internasional. McKinsey menyoroti pentingnya tata kelola dan disiplin eksekusi agar dapat meniru kesuksesan negara lain. JP Morgan melihatnya sebagai katalis pasar modal, sementara FTSE Russell menilai Danantara berpotensi menjadi pemain investasi global. Implementasi yang akuntabel dan strategi investasi yang jelas akan menjadi faktor penentu keberhasilan lembaga ini dalam jangka panjang.
(tim)