Logo Bloomberg Technoz

Kesepakatan akhirnya dicapai setelah AS membatalkan persyaratan yang mewajibkan Ukraina membayar US$500 miliar dari hasil eksploitasi sumber daya alam ke sebuah dana sebagai bentuk pengembalian bantuan AS, menurut salah satu sumber. Perjanjian ini akan membentuk dana bersama AS-Ukraina untuk mengelola pendapatan dari sektor sumber daya alam di masa depan.

Meski begitu, kesepakatan ini belum mencantumkan jaminan keamanan secara eksplisit, meskipun Ukraina menganggapnya sebagai langkah awal menuju kemungkinan tersebut. Jaminan keamanan menjadi salah satu prioritas utama Ukraina, terutama setelah Trump beberapa kali melontarkan kritik terhadap Zelenskiy dan menudingnya turut bertanggung jawab atas invasi Rusia.

Menurut pejabat AS, mengikat Ukraina dalam kerja sama ekonomi dengan AS dapat memberikan perlindungan keamanan secara tidak langsung. Rincian lebih lanjut dari kesepakatan ini akan dibahas kemudian. Financial Times pertama kali melaporkan kesepakatan ini pada Selasa.

“Substansi dari kesepakatan ini tampaknya tidak sebesar yang terlihat, tetapi dampaknya sangat bernuansa politik,” kata Justin Logan, Direktur Studi Pertahanan dan Kebijakan Luar Negeri di Cato Institute. Menurutnya, perjanjian ini memberi Trump peluang untuk mengklaim kemenangan politik di dalam negeri, sementara Zelenskiy dapat meredakan ketegangan dengan Washington.

Selain itu, kesepakatan ini bisa menjadi cara bagi Trump untuk mendapatkan dukungan dari para pendukungnya dalam mempertahankan bantuan bagi Ukraina. Hal ini terutama penting jika Washington memerlukan persetujuan Kongres untuk tambahan bantuan, mengingat Ukraina masih bergantung pada AS dan sekutunya di Eropa untuk persenjataan dan amunisi.

Perundingan antara kedua negara berlangsung sengit selama beberapa hari, dengan AS menganggap kesepakatan ini sebagai bagian dari strategi untuk menengahi gencatan senjata dalam perang Rusia yang telah berlangsung selama tiga tahun. Trump sebelumnya menimbulkan ketegangan dengan Ukraina setelah mengirim utusan tingkat tinggi untuk lebih dulu bernegosiasi dengan Rusia, yang memuncak ketika ia menyebut Zelenskiy sebagai "diktator".

Ukraina menginginkan struktur kepemilikan dana bersama ini dilakukan dengan pembagian 50-50 bersama AS, menurut Perdana Menteri Denys Shmyhal, Senin lalu. Dana ini akan mencakup pendapatan dari perusahaan-perusahaan negara serta eksploitasi bahan tambang di Ukraina.

Trump sebelumnya menyatakan keinginannya untuk memperoleh setara dengan US$500 miliar dari sektor logam tanah jarang, yang banyak digunakan dalam magnet berkekuatan tinggi. Namun, meskipun terdapat laporan tentang cadangan mineral senilai US$10 triliun di Ukraina, negara ini tidak memiliki cadangan logam tanah jarang dalam jumlah besar yang diakui secara internasional sebagai layak secara ekonomi.

Ukraina memang memiliki beberapa tambang komersial untuk mineral penting seperti titanium dan galium. Namun, nilai ekonominya diperkirakan jauh di bawah ekspektasi Trump.

Selain itu, meskipun Ukraina memiliki cadangan mineral yang potensial, tantangan terbesar masih ada di rantai pasokan global. Sebagian besar negara, termasuk AS, masih mengirim hasil tambang logam tanah jarang mereka ke China untuk diproses, karena negara tersebut mendominasi industri pengolahan mineral ini.

(bbn)

No more pages