"Pasar mulai cemas dengan pendekatan Trump dalam menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina, dan ada kekhawatiran bahwa situasi ini bisa berkembang ke arah yang buruk," ujar Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo Markets, Singapura.
Sementara itu, bank sentral mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga bisa terbatas akibat risiko inflasi. Risalah pertemuan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menegaskan bahwa kebijakan moneter akan tetap stabil untuk saat ini.
Namun, pasar obligasi AS mengabaikan sinyal tersebut dan lebih fokus pada kemungkinan penghentian atau perlambatan pengurangan neraca oleh The Fed. Imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun turun 1 basis poin, melanjutkan tren penurunan dari hari sebelumnya.
Obligasi Eropa juga menguat, meskipun masih tertekan oleh ekspektasi peningkatan belanja pertahanan dan kemungkinan berakhirnya siklus pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa lebih cepat dari perkiraan.
Pergerakan pasar obligasi menekan dolar AS, yang melemah 0,3% terhadap mata uang utama G-10. Dolar juga turun terhadap yen Jepang, di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Di pasar Asia, saham Alibaba Group Holding Ltd melemah seiring dengan fokus investor terhadap laporan keuangannya. Sementara itu, saham Meituan Inc anjlok hingga 6,9%, setelah perusahaan e-commerce tersebut mengumumkan rencana untuk memperluas perlindungan jaminan sosial bagi lebih banyak pekerja.
(bbn)































