Logo Bloomberg Technoz

Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan harga konsumen naik lebih dari yang diperkirakan pada Januari. Bostic mengatakan pertanyaan terbesarnya ialah apakah lonjakan besar pada awal tahun ini sekadar lonjakan atau awal dari tren baru.

Para pembuat kebijakan membiarkan bunga acuan tak berubah bulan lalu setelah menurunkan biaya pinjaman sebesar satu poin persentase penuh pada akhir 2024.

Para pejabat mengatakan mereka tidak terburu-buru untuk memangkas bunga acuan setelah memotongnya tahun lalu, menandakan mereka ingin melihat perkembangan inflasi lebih lanjut dan mencari kejelasan tentang rencana kebijakan Trump.

"Saya pikir kami masih dalam posisi yang terbatas," kata Bostic. "Itulah yang kami butuhkan."

Neraca

Risalah rapat The Fed pada Januari yang dirilis pada Rabu (19/2/2025) menunjukkan para pejabat siap mempertahankan suku bunga di tingkat terbatas hingga inflasi mereda lebih lanjut, selama ekonomi tetap kuat.

Beberapa pejabat juga melontarkan gagasan untuk memperlambat atau menghentikan sementara seberapa cepat The Fed mengurangi portofolio asetnya mengingat "potensi perubahan signifikan pada cadangan devisa selama beberapa bulan ke depan terkait dengan dinamika plafon utang."

"Saya pikir sudah sepantasnya kami bersikap lebih hati-hati hari ini dan ke depannya dibandingkan dengan enam atau delapan bulan terakhir yang telah kami lakukan," kata Bostic.

"Pagu utang adalah salah satu faktor yang memengaruhinya, tetapi juga ada beberapa faktor lainnya, termasuk bagaimana bank-bank memutuskan untuk menggunakan modal di seluruh instrumen investasi mereka."

Bostic mengatakan pada awal bulan ini bahwa ia ingin menunggu "beberapa saat" sebelum memangkas suku bunga lagi. Ia juga tidak berharap mendapatkan kejelasan tentang arah inflasi pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya pada Maret.

(bbn)

No more pages