Logo Bloomberg Technoz

Namun, di kalangan militer AS, masih ada pertanyaan besar. Dalam sebuah diskusi di Brookings Institution pada November lalu, ketika ditanya apakah uji coba Hwasong-19 menandakan bahwa Korea Utara sudah mampu memasangkan hulu ledak nuklir pada ICBM yang dapat bertahan dari tekanan saat peluncuran, penerbangan, dan masuk kembali ke atmosfer, Kepala Komando Indo-Pasifik AS (US Indo-Pacific Command), Laksamana Samuel Paparo, menjawab, “Kami belum melihat kemampuan itu, tetapi kami melihat uji coba yang terus berlanjut ke arah tersebut.”

Pernyataan Guillot ini kemungkinan akan memperkuat argumen para pendukung sistem pertahanan rudal untuk mendukung rencana Presiden Donald Trump dalam menciptakan payung pertahanan "Iron Dome" guna melindungi AS dari serangan rudal.

Bulan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mempercepat produksi dan pengiriman sistem baru guna melacak serta mencegat rudal yang masuk, termasuk menghancurkannya sebelum diluncurkan. Saat ini, Pentagon tengah menyusun rincian rencana tersebut untuk diajukan dalam anggaran pertahanan 2026.

Sebagai bagian dari pertahanan terhadap ancaman rudal Korut, AS telah mengembangkan dan mengerahkan lebih dari 40 sistem pencegat berbasis darat di Fort Greely, Alaska, serta di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California.

(bbn)

No more pages