Logo Bloomberg Technoz

IEA: Permintaan Minyak 2025 Masih Kuat, Bisa Naik 1,1 Juta Barel

Wike Dita Herlinda
14 February 2025 10:00

Oil pumping jack./Bloomberg-Anthony Prieto
Oil pumping jack./Bloomberg-Anthony Prieto

Bloomberg Technoz, Jakarta – International Energy Agency (IEA) menyebut pasokan minyak dunia masih belum terdampak kecemasan atas sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia dan Iran. Permintaan pada 2025 juga diramal masih akan cukup kuat.

Memasuki Februari, sentimen pasar dengan cepat beralih ke kekhawatiran baru atas ekonomi dunia di tengah munculnya perang dagang dan dampaknya terhadap laju pertumbuhan permintaan minyak.

“Setelah reli US$8/barel ke level tertinggi lima bulan di atas US$82/arel pada awal Januari, harga berjangka ICE Brent turun kembali ke sekitar US$75/barel karena ketegangan perdagangan internasional meningkat,” papar IEA dalam pasar minyak bulanannya, Jumat (14/2/2025).

IEA menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini menjadi 1,1 juta barel minyak per hari (bph), setelah penurunan pertumbuhan pada 2024 menjadi 870 juta bph.

Kapal tanker membawa minyak mentah. (Bloomberg)

Permintaan minyak tercatat melemah pada kuartal IV-2024 meskipun terjadi penurunan suhu, yang memengaruhi semua wilayah OECD serta China.