Bursa Asia Diprediksi Menguat, Dolar Melemah Usai Keputusan Trump
News
14 February 2025 06:50

Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Saham-saham di Amerika Serikat menguat dan diperkirakan akan berdampak pada pasar Asia pada Jumat (14/02/2025). Sementara itu, imbal hasil obligasi AS kembali naik dan dolar melemah setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif timbal balik atau resiprokal—meski belum dalam waktu dekat.
Kontrak berjangka saham Jepang, Australia, dan Hong Kong mengalami kenaikan, mengindikasikan potensi reli di pasar saham regional untuk hari ketiga berturut-turut. Sementara itu, indeks perusahaan-perusahaan China yang diperdagangkan di AS naik lebih dari 1% dalam sesi perdagangan di New York.
Indeks S&P 500 naik 1% pada Kamis (13/02/2025), nyaris menyentuh rekor tertinggi penutupannya. Nasdaq 100 menguat 1,4%, didorong oleh lonjakan saham teknologi. Tesla Inc dan Nvidia Corp masing-masing naik lebih dari 3%, sedangkan Meta Platforms Inc mencatat kenaikan selama 19 hari berturut-turut.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun turun sembilan basis poin, membalikkan pelemahan di sesi sebelumnya. Imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru juga melemah pada perdagangan Jumat pagi. Sementara itu, indeks yang melacak pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya turun 0,7%. Yen Jepang naik 1,1% dalam perdagangan Kamis, sementara dolar Kanada menyentuh level tertinggi tahun ini.