Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI menargetkan perolehan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tahun ini lebih besar.
Target tersebut sudah mempertimbangkan tantangan dari sentimen global, terutama sikap The Fed atas kebijakan suku bunganya.
"Perseroan akan menjaga NIM di level 7,3%-7,7%," ujar Direktur Utama BRI (BBRI) Sunarso, Rabu (12/2/2025).
Tahun lalu, BRI mencatatkan penurunan NIM 37 basis poin (bps) menjadi 6,47%.
Selain NIM, BRI juga menargetkan penyaluran kredit tumbuh 7% hingga 9% hingga akhir tahun.
Selain itu, BRI juga berupaya menekan biaya operasional dengan meningkatkan efisiensi berbasis digital. Perusahaan berharap cost-to-income ratio bisa dijaga di kisaran 42%-44%.
Sunarso menambahkan, guidance tersebut dinilai sudah prudent mempertimbangkan situasi saat ini.
"Berbagai kebijakan proteksi dan tarif yang diterapkan AS terhadap China, Meksiko, dan Kanada berpotensi memperburuk perang dagang. Ini bisa meningkatkan tekanan terhadap arus barang dari luar ke Indonesia, dan kita harus menjaga agar dampaknya tidak mengganggu lapangan kerja di dalam negeri," jelas Sunarso.
Dari sisi permodalan, BRI menegaskan bahwa kapasitasnya masih sangat kuat untuk menopang ekspansi bisnis dalam beberapa tahun ke depan. "Dengan CAR sebesar 26%, kami masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh. Bahkan, hingga lima tahun ke depan, BRI tidak perlu tambahan modal baru," imbuh Sunarso.
(dhf)