Kebijakan Trump itu berdampak negatif pada aset-aset di pasar emerging market, termasuk rupiah dan IHSG nantinya.
Analis Phintraco Sekuritas menyebut, rencana pengumuman paket tarif impor tahap 2 oleh Pemerintah AS memicu kekhawatiran lonjakan inflasi dan dampaknya terhadap arah kebijakan moneter The Fed.
“Kondisi ini berdampak negatif terhadap pergerakan Harga saham-saham rate-sensitive, khususnya bank-bank berkapitalisasi besar di Senin. Kondisi ini diperkirakan masih berlanjut sampai dengan Selasa,” mengutip riset Phintraco.
Pelemahan IHSG berlanjut di Senin. IHSG konfirmasi support break low di 6.700 dan berpotensi menguji support berikutnya di 6.550–6.600. Stochastic RSI berpotensi losing momentum, jika breaklow 6.550.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai menguji support di area 6.639, ada potensi rebound jangka pendek dengan resisten terdekat di 6.830.
“Waspadai potensi penurunan lebih dalam jika IHSG ditutup di bawah support 6.639,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (11/2/2025).
(fad)






























