Logo Bloomberg Technoz

Harga Komoditas Jatuh, Ekspor RI Diramal Anjlok 20% Lebih

Hidayat Setiaji
12 May 2023 13:35

Ilustrasi: Kapal ekspor di galangan kapal IPC Car Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia. (Dok. Dimas Ardian/ Bloomberg)
Ilustrasi: Kapal ekspor di galangan kapal IPC Car Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia. (Dok. Dimas Ardian/ Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor Indonesia diperkirakan mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) yang dalam pada April 2023. Namun impor juga kemungkinan terkontraksi sehingga neraca perdagangan masih bisa mencetak surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode April 2023 pada 15 Mei 2023 atau awal pekan depan. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 12 institusi menghasilkan angka median proyeksi pertumbuhan ekspor sebesar -20,25% year-on-year (yoy).

Jika terwujud, maka itu akan menjadi kinerja ekspor terburuk sejak Mei 2020. Kala itu, ekspor tumbuh -29,14%.

Sedangkan median proyeksi untuk pertumbuhan impor April 2023 adalah -6,75%. Jika terwujud, maka akan menjadi yang terendah sejak Desember tahun lalu.

Sumber: BPS

Meski ekspor turun lebih dalam ketimbang impor, tetapi neraca perdagangan Indonesia masih mampu membukukan surplus. Median proyeksi Bloomberg untuk surplus neraca perdagangan April 2023 adalah US$ 3,42 miliar, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang US$ 2,83 miliar.