"Sehingga kita bisa pakai mata uang yang lain, dan karena kita transaksi perdagangan antara kedua negara, kenapa tidak menggunakan mata uang negara kita atau negara counterpart kita," ujarnya.
Saat ini Indonesia sudah melakukan kerja sama LCT dengan delapan negara yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, China, Singapura, Korea Selatan, India, dan United Arab Emirat (UAE). Namun, kerja sama yang sudah berada di level implementasi baru dilakukan dengan Malaysia, Thailand, Jepang, dan China. Artinya nasabah Indonesia dan nasabah dari 4 negara tersebut dapat melakukan pembayaran dan menerima dalam mata uang lokal. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia sedang mendorong kerangka kerja sama dengan 4 negara lainnya yaitu Singapura, Korea Selatan, India, dan UAE agar dapat segera diimplementasikan sehingga LCT bisa lebih berdampak luas.
Berdasarkan situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, total transaksi LCT selama semester I-2024 telah mencapai US$4,7 miliar. Saat ini, total pengguna LCT mencapai 3.850, meningkat signifikan sebesar 1,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, serta 38 kali lipat dari sejak pertama kali implementasi LCT pada 2018.
(lav)