Logo Bloomberg Technoz

Harga Batu Bara Drop, ESDM Sebut Tak Ngefek ke Tarif Listrik

Mis Fransiska Dewi
07 February 2025 15:50

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Babelan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, (22/8/2023). (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Babelan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, (22/8/2023). (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tren penurunan harga batu bara saat ini tidak akan serta-merta memengaruhi tarif listrik di dalam negeri.

Hal itu karena PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membeli batu bara ke pengusaha menggunakan harga domestic market obligation (DMO) senilai US$70/ton.

Enggak [tarif listrik tidak terpengaruh], kan [belinya] US$70 [harga DMO] masih kan sekarang,” kata Tri saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/2/2025).

Tri menjelaskan sejatinya harga batu bara mengikuti mekanisme pasar terkait dengan sisi permintaan dan penawaran. Namun, pada perkembangan saat ini, kondisi politik dunia juga ikut memengaruhi pasar, seperti dinamika kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Harga batu bara itu enggak hanya [dipengaruhi] supply demand, tetapi kondisi politik juga berpengaruh. Politiknya dunia seperti apa pasti juga berpengaruh. Pak Trump kemarin ngomong balik [fokus] ke [energi] fosil, sempat naik juga harga batu bara. Jadi dinamis banget lah,” ucap Tri. 

Balikpapan Coal Terminal (BCT) dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group (Dok. PT Bayan Resources)