Logo Bloomberg Technoz

Rupiah 'Merah' Tergencet Sentimen Global dan Kejatuhan IHSG

Redaksi
06 February 2025 15:32

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terperosok melemah pada perdagangan hari ini, hingga ditutup melemah 0,28% di posisi Rp16.330/US$, menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam ketiga, setelah baht Thailand dan won Korea Selatan.

Keterpurukan rupiah hari ini sepertinya terseret dua faktor sekaligus. 

Ketidakpastian global yang masih kuat terkait gonjang-ganjing tarif impor AS, ditambah penantian para pelaku pasar akan laporan pekerjaan AS, jelang akhir pekan ini, telah membuat arus modal global menjauhi aset-aset emerging market.


Indeks dolar AS yang sempat melemah dua hari perdagangan beruntun, kembali bangkit begitu pasar Eropa dibuka dan sore ini bergerak di kisaran 107,91 menguat 0,31% dibanding hari sebelumnya.

Rupiah juga tertekan turbulensi di pasar domestik. Arus keluar pemodal dari pasar saham domestik telah menjatuhkan IHSG lebih dari 2%, semakin jauh meninggalkan zona 7.000-an.