Bloomberg Technoz, Jakarta - Mayoritas harga komoditas pangan secara nasional pada Rabu (5/2/2025) tercatat mengalami penurunan, mulai dari cabai-cabaian, daging ayam beserta telurnya, hingga daging sapi dan beras.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 08.00 WIB, harga rata-rata nasional cabai merah keriting Rp56.662/kg, turun 2,66% secara mingguan.
Harga cabai merah besar dan rawit merah juga masing-masing turun 5,74% dan 3,94% menjadi Rp54.109 dan Rp64.613/kg. Hanya saja, harga bumbu pedas itu masih mahal, alias berada di atas ketentuan pemerintah.
Kemudian, harga beras SPHP juga turun 0,5% secara minggu menjadi Rp12.425/kg, diikuti oleh beras medium yang juga turun 0,53% menjadi Rp13.470/kg. Harga beras premium juga turun 1,02% menjadi Rp15.307.
Harga daging ayam ras beserta telurnya juga masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,75% dan 0,81% menjadi Rp36.171 dan Rp29.046/kg. Begitu pun daging sapu murni yang juga turun 2,3% menjadi Rp131.374/kg.
Sementara itu, gula konsumsi mengalami kenaikan 1,41% menjadi Rp19.900/kg, diikuti bawwang putih bonggol yang juga naik 0,46% menjadi Rp42.008/kg. Tetapi, bawang merah mengalami penurunan harga 7,51% menjadi Rp34.348/kg.
Harga jagung tk peternak juga turun 1,78% menjadi Rp6.295/kg, diikuti minyak goreng curah yang juga turun 2,42% menjado Rp17.382/liter. MinyaKita dan minyak goreng kemasan juga turun masing-masing 1,1% dan 1,32% menjadi Rp171.408 dan Rp19.924/liter.
Menjelang ramadan ini atau Per 3 Februari, Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency masih mencatatkan sejumlah harga komoditas masih berada di atas harga acuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah (HAP) dan harga eceran tertinggi (HET).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan komoditas pangan tersebut meliputi cabai rawit merah, MinyaKita, cabai merah keriting, hingga beras jenis medium. Seperti diketahui, dalam hitungan pekan lagi Ramadan akan tiba.
"Kami masih mencatat ditingkat konsumen sejumlah harga komoditas pangan masih berada di atas HAP dan HET pemerintah," kata Arief dalam rapat dengar komisi IV DPR, Selasa (4/2/2025).
Berdasarkan data Bapanas, harga rata-rata nasional cabai rawit merah saat ini per 3 Februari tercatat Rp66.295/kg, atau 16,31% dari harga yang ditetapkan pemerintah dikisaran Rp40.000-Rp57.000/kg.
Kemudian, harga MinyaKita tercatat sebesar Rp17.625/liter,yang juga 13,68% dari HET yang ditentukan pemerintah sebesar Rp15.700/liter. Harga cabai merah keriting juga kin tercatat Rp58.502/kg atau 6,37% dari HAP dikisaran Rp30.000-Rp55.000/kg.
"Tetapi, terdapat juga sejumlah komoditas pangan yang saat ini masih berada dibawah HAP, seperti bawang merah, daging ayam, hingga jagung pipil kering," kata Arief.
Meski demikian, Arief memastikan pemerintah akan menyediakan stok pangan menjelang ramadan dan Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN) yang diklaim masih stabil.
Saat ini, kata dia, sebanyak 12 komoditas pangan dipastikan memilik stok yang cukup dan aman, berdasarkan data internal per 21 Januari 2025. Beras, kata dia, saat ini memiliki stok hingga mencapai 1,94 juta ton per 3 Februari 2025 yang tersebar diseluruh Indonesia.
"Ini merupakan stok yang terbesar, yang dimiliki oleh Perum Bulog dalam kurun waktu 5 tahun terakhir," kata dia.
Sementara itu, Bulog juga telah menyimpan stok tepung terigu sebanyak 117 ton, diikuti dengan minyak goreng sebanyak 5.199 kiloliter, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, serta jagung PSO dan jagung komersial masing-masing 54.995 ton dan 18,2 ribu ton.
Di sisi lain, Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD memastikan stok komoditas pangan aman jelang ramadan melalui Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Penyaluran sejumlah komoditas tersebut juga telah dilakukan sejak awal tahun ini, dengan total 383 ribu ton meliputi gula konsumsi sebanyak 81 ribu ton, garam konsumsi 288 ribu ton, daging ruminansia dan daging ayam 14 ribu ton, dan stok minyak goreng sebanyak 10,6 ribu kilo liter (kl).
"Penyaluran komoditas pangan tersebut sudah dilakukan sejak awal tahun ini, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Pada momen HBKN [Hari Besar dan Keagamaan Nasional] volume penyaluran akan ditingkatkan secara bertahap," ujar Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto dalam siaran resminya, Selasa (4/2/2025).
Sis Apik mengatakan perusahaan juga telah menyalurkan sebanyak 3,6 juta liter minyak goreng sepanjang Januari 2025, sebagai bagian dari menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen, kepada sebanyak 21 Provinsi di Indonesia.
(ain)