Kedua perusahaan — penyedia layanan transportasi daring terbesar di Asia Tenggara — telah mengadakan pembicaraan selama bertahun-tahun, di mana target penggabungan ini akan mengurangi biaya dan tekanan persaingan di wilayah dengan lebih dari 650 juta konsumen ini.
Diketahui Grab didukung oleh Uber Technologies Inc, sementara GoTo disuntik oleh sejumlah investor, salah satunya Softbank Group Corp.
Kedua startup sedang menuju profitabilitas setelah debut di pasar saham dalam beberapa tahun terakhir. Namun, persaingan dalam menarik banyak pelanggan telah membuat harga tetap terkendali dan menekan margin.
Pada tahun-tahun sebelumnya, upaya merger menghadapi tak sedikit rintangan, seperti perselisihan antara para pihak, serta potensi hambatan antimonopoli akibat dominasi perusahaan di pasar Indonesia dan Singapura.
Narasumber yang meminta tidak disebutkan namanya karena kabar ini bersifat rahasia, mengatakan bahwa pembicaraan saat ini mungkin tidak akan menghasilkan transaksi sama sekali.
Bloomberg News sudah menghubungi kedua perusahaan tersebut, juru bicara GoTo menolak berkomentar, sedangkan perwakilan Grab belum merespons permintaan komentar terkait artikel ini.
DealStreetAsia sebelumnya melaporkan bahwa kedua perusahaan tersebut memasang target untuk mencapai kesepakatan tahun ini.
(bbn)

































