Surat tersebut, kata Basuki, akan ditujukan kepada Sri Mulyani dengan tembusan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Menurut dia, Prasetyo akan turut meninjau surat yang akan dikirimkan Basuki ke Sri Mulyani.
“Yang jelas, sesuai dengan surat kami nanti, itu kami sesuai dengan notulen rapat ratas tanggal 21 Januari ini. Ini notulennya baru disiapkan oleh Bapak Seskab,” ungkap Basuki.
Basuki sendiri telah menyatakan bahwa Prabowo menyetujui untuk mengalokasikan APBN sebesar Rp48,8 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara periode 2025-2029. Anggaran itu jauh lebih rendah dibanding alokasi untuk IKN dari APBN pada periode 2022-2024 yang mencapai Rp89 triliun.
Basuki menjelaskan anggaran ini digunakan untuk menyelesaikan kompleks kantor yudikatif dan legislatif, termasuk ekosistemnya. Anggaran ini juga digunakan untuk membuka akses pendukung menuju kawasan Wilayah Perencanaan (WP) II IKN.
Anggaran tersebut juga bakal digunakan untuk memelihara dan mengelola sarana dan prasarana yang sudah diselesaikan di IKN pada tahap awal.
"Rp48,8 triliun tadi Pak Presiden [Prabowo] sudah setuju untuk dialokasikan di IKN untuk menyelesaikan tadi," ujar Basuki dalam konferensi pers, dikutip Rabu (22/1/2025).
Di samping itu, Basuki juga memaparkan terdapat beberapa program yang dibiayai melalui skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp60,93 triliun.
(azr/frg)

































