Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, mengaku telah bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk membentuk satuan khusus NU yang bertugas mengakselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut dia, satuan khusus NU akan bertugas mengidentifikasi titik-titik lokasi yang dapat dijadikan dapur umum penyedia menu MBG. Dapur-dapur ini secara khusus akan menyuplai menu program MBG yang akan diberikan kepada anak-anak di lingkungan pesantren.

“Tadi sudah kami laporkan juga kepada Bapak Presiden, beliau mengapresiasi dan mendorong terus supaya nanti akan bisa menjangkau secara lebih luas,” kata Gus Yahya kepada awak media di Istana Negara, Senin (03/02/2025).

Menurut dia, ada sekitar lima juta santri yang menjadi target penerima program MBG. Hal ini merujuk pada data BGN yang berisi 82,9 juta balita, anak usia sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. 

“Salah satunya memang yang sudah sekarang sedang berjalan. Jadi kami memang bergerak secara akseleratif terkait hal ini,” kata dia.

Kepala BGN, Dadan Hindayana sempat mengatakan butuh tambahan anggaran Rp100 triliun untuk menerapkan program MBG bagi 82,9 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Hal ini berpotensi terjadi jika Prabowo menambah anggaran program MBG pada pertengahan tahun mendatang.

"Tambahan Rp100 triliun cukup untuk berikan makan kepada seluruh penerima manfaat 82,9 juta orang," kata Dadan usai bertemu dengan Prabowo di Istana Negara, Jumat (17/01/2025).

Menurut dia, hal ini disampaikan karena Prabowo dalam rapat tersebut meminta sejumlah anggota Kabinet Merah Putih untuk mempercepat pelaksanaan program MBG kepada 82,9 juta orang pada akhir 2025. Di sisi lain, kata dia, anggaran MBG saat ini hanya Rp71 triliun yang hanya cukup membiayai makan gratis bagi 15-17,5 juta orang sepanjang tahun.

(azr/frg)

No more pages