Deflasi Terendah Sejak 1999, Akankah BI Rate Dipangkas Lagi?
Ruisa Khoiriyah
04 February 2025 09:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Deflasi yang terjadi pada Januari, sebenarnya memberikan ruang lebih besar bagi suku bunga acuan atau BI Rate untuk kembali dipangkas. Namun, tekanan yang dihadapi oleh nilai tukar rupiah akibat berlanjutnya fenomena strong dollar, sepertinya akan membatasi peluang tersebut.
Selain itu, jelang kedatangan musim perayaan Ramadan dan Idul Fitri, lalu berakhirnya periode diskon tarif listrik 50% serta pembatasan distribusi LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram, potensial membawa inflasi kembali melejit ke depan.
Secara tak terduga, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari tercatat turun atau terjadi deflasi sebesar -0,76% month-to-month (mtm), jauh di bawah perkiraan pasar yang semula memprediksi akan terjadi inflasi sebesar 0,35% mtm.
Deflasi pada Januari lalu menjadi deflasi terdalam sejak 1999. Catatan Badan Pusat Statistik, terakhir kali Indonesia membukukan deflasi lebih besar dari angka Januari 2025 adalah pada Agustus 1999. Kala itu deflasi RI tercatat mencapai -0,93 mtm.
Menurut data BPS, deflasi terdalam sebelumnya terjadi pada Agustus 1999 sebesar 0,93% (mtm).
