Kualitas Aset BBNI yang Baik Berlanjut di 2025

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mendapat angin segar. Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) menjadi katalis utama.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,75%. Langkah diharapkan dapat menurunkan imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia ke depan.
Bagi perbankan, langkah ini menjadi sentimen positif. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) salah satu yang mendapatkan manfaat dari penurunan bunga acuan Bank Indonesia tersebut.
Analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah dalam risetnya yang berjudul Moderasi Term Deposits (TD) Rate berpotensi jadi katalis BBNI sepanjang 2025, menyebutkan, peningkatan sumber dana murah atau Current Account Saving Account berpotensi mengoptimalkan kinerja BBNI tahun ini.
"TD rate BBNI terus mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan suku bunga acuan dari 3,32% pada 2022, 4,65% tahun 2023, dan 4,82% pada 2024, sehingga kami menilai dengan penurunan BI rate, TD rate BBNI juga dapat termoderasi +-1% pada 2025," tulis analis tersebut dalam risetnya usai BBNI menyampaikan Laporan Keuangan 2024.