Logo Bloomberg Technoz

Dalam riset Phintraco, wondr by BNI berpotensi mengoptimalkan pertumbuhan CASA BBNI. Analis tersebut memproyeksikan laba bersih BBNI dapat tumbuh 12,6% sepanjang 2025 dan mempertahankan rating BUY untuk BBNI dengan perkiraan nilai wajar yang lebih rendah yaitu sebesar 6.150 dengan potential upside 28,34%.

Kualitas Kredit Tetap Terjaga

Pada 2024, kualitas kredit BBNI tetap terjaga sehat di tengah fluktuasi makro ekonomi. Non Perfoming Loan (NPL) gross BBNI turun 10 bps YoY menjadi 2,0% pada 2024 dengan, kredit tumbuh 11,6% YoY dari 7,6% YoY periode yang sama tahun sebelumnya.

Loan at Risk (LaR) juga mengalami penurunan dari 12,9% pada 2023 menjadi 10,2% sepanjang 2024. Perbaikan kualitas aset ini berpotensi berlanjut pada 2025. Namun, dari sisi likuiditas, BBNI masih mengalami tekanan dengan LDR meningkat menjadi 96,1% dari 85,8% YoY.

Sementara itu, Net Interest Income (NII) pada Kuartal IV-2024 tumbuh 6,5% secara kuartalan (QoQ) dan -1,9% YoY. Kenaikan beban bunga yang lebih tinggi dari pendapatan bunga menekan margin bunga BBNI akibat tingginya suku bunga di tahun 2024. Namun, BBNI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp21.7 triliun (+2.7% YoY).

BBNI juga telah meningkatkan biaya provisi sebagai antisipasi kredit Sritex. Biaya provisi meningkat 50.3% QoQ menjadi Rp5,1 triliun di kuartal IV-2024. "Manajemen BBNI juga mampu mengedepankan prinsip kehati-htian dengan meningkatkan biaya provisi sebagai antisipasi kredit Sritex," tulis riset tersebut.

(tim)

No more pages