Logo Bloomberg Technoz

Sebagai ekonomi terbesar di Timur Tengah, Arab Saudi tengah menggelontorkan dana besar-besaran untuk mendiversifikasi perekonomiannya melalui strategi Visi 2030 yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammed Bin Salman. Negara ini memproyeksikan defisit anggaran setidaknya hingga tahun 2027, seiring dengan pilihan untuk terus berinvestasi dalam diversifikasi ekonomi di tengah penurunan penerimaan dari sektor minyak.

Dampaknya, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Arab Saudi sebesar 1,3 poin persentase menjadi 3,3% untuk tahun ini. Langkah ini diambil menyusul keputusan aliansi minyak OPEC+ untuk memperpanjang pemotongan produksi.

Pemerintah Arab Saudi sendiri telah memotong proyeksi pertumbuhannya pada September lalu, dengan memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,6% pada tahun ini dan 3,5% pada tahun 2026. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi yang mendekati 4% dalam beberapa tahun ke depan tetap akan melampaui pertumbuhan sebagian besar negara-negara anggota G-20.

Dengan fokus pada diversifikasi ekonomi, Arab Saudi terus berupaya mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan jangka panjang.

(bbn)

No more pages