Harga emas menjadi rujukan aset safe haven setiap kali ketegangan geopolitik global meningkat. Keputusan Trump mengenakan tarif sebesar 25% terhadap barang impor dari Kolombia, dikeluarkan setelah negeri di Amerika Latin itu menolak memberikan izin dua pesawat militer AS yang membawa imigran yang dideportasi, mendarat di negeri itu.
Penolakan Kolombia berujung pada pengenaan tarif impor 25%. Alhasil, ketegangan pun kembali meruyak di pasar dan meningkatkan perburuan para pengelola dana global terhadap aset safe haven seperti dolar AS dan emas.
Harga emas dunia sudah melonjak lebih dari 5% sepanjang tahun ini, terutama terbantu oleh pelemahan nilai dolar AS yang membuat harga beli emas jadi lebih murah.
Sejatinya, pasar sempat merasa lega ketika pada hari pertama setelah dilantik, Trump tak langsung mengenakan tarif pada China, sebagai yang paling diantisipasi oleh pasar. Meski itu, kemudian berubah dengan cepat.
Selain China, Trump juga mengidentifikasi Kanada, Meksiko juga Uni Eropa sebagai target potensial pengenaan pungutan yang bila itu terjadi maka Perang Dagang 2.0 akan menjadi tema besar setidaknya dalam empat tahun ke depan.
Peningkatan risiko perdagangan dunia itu pun pada akhirnya membawa permintaan aset safe haven meningkat.
(rui)






























