Logo Bloomberg Technoz

Kebijakan itu dalam jangka menengah dan panjang bila diterapkan dengan baik, diyakini bisa memberi sokongan berarti bagi rupiah karena diperkirakan bisa menambah pasokan valas di dalam negeri hingga US$ 90 miliar, menurut hitungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Di sisi lain, keputusan terbaru Pemerintah RI untuk memangkas belanja negara hingga Rp306,7 triliun, dan mengalokasikan untuk mendukung program-program prioritas, mungkin menjadi sorotan besar pelaku pasar. 

Keputusan yang diumumkan pada Kamis sore kemarin, diperkirakan bisa memberi ketenangan pada pasar obligasi domestik yang dalam enam hari perdagangan dilanda arus jual oleh investor asing tanpa putus senilai lebih dari Rp10 triliun, penjualan sepekan terbesar sejak September 2023.

Kepemilikan asing di SBN terus melorot membebani rupiah (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Yield SBN sudah bergerak naik lebih dari 62 basis poin sejak akhir September, terutama karena kekhawatiran investor akan perubahan konstelasi global setelah Donald Trump terpilih lagi jadi Presiden AS, yang berdampak pada prospek kebijakan bunga acuan The Fed ke depan.

Dari luar negeri, pernyataan baru Trump terkait kebijakan bunga acuan Federal Reserve, menjadi 'menu utama' yang dicermati oleh pasar pada Jumat pagi ini.

Trump bicara setelah ia menyampaikan pidato lewat video di hadapan para elit dunia di World Economic Forum di Davos, Swiss.

Trump mempertanyakan keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga. "Saya pikir saya memahami suku bunga jauh lebih baik daripada mereka, dan saya yakin saya memahaminya jauh lebih baik daripada orang yang terutama bertanggung jawab membuat keputusan itu," kata Trump, mengacu pada Powell, saat berbicara kepada wartawan dari Ruang Oval pada hari Kamis. 

Trump mengimplikasikan ia menginginkan tingkat bunga acuan di AS bergerak lebih rendah dengan harga minyak terus turun karena ambisi AS menggenjot produksi. "Ketika harga energi turun, itu akan menekan turun inflasi. Jadi, secara otomatis tingkat bunga acuan bisa dibawa turun," kata Trump.

Presiden AS Donald Trump menilai bunga acuan The Fed perlu diturunkan (Bloomberg)

Pernyataan Trump itu keluar jelang pertemuan The Fed (FOMC) yang dijadwalkan pada pekan depan. Pasar sejauh ini masih berekspektasi Jerome Powell dan kolega akan menahan bunga acuan di level 4,5%. The Fed diprediksi baru akan memangkas bunga acuan lagi pada FOMC bulan Juni nanti dengan probabilitas sekitar 45%.

Di pasar Treasury, tingkat imbal hasil UST bergerak turun untuk tenor pendek sekitar 1,7 bps ke level 4,280. Sedangkan tenor lebih panjang bergerak naik yield-nya, di mana UST-10Y naik 2,7 bps ke 4,63% seperti ditunjukkan oleh data Bloomberg pagi ini. Tenor 30Y naik lebih banyak hingga 3,9 bps ke 4,86%.

Di Asia, pasar akan menaruh perhatian besar pada hasil keputusan Bank of Japan tentang bunga acuan. Pasar memperkirakan Kazuo Ueda dan kolega akan mengerek bunga acuan. Ekspektasi itu diperkuat oleh data inflasi Jepang yang dirilis pagi ini, menyentuh 3% untuk pertama kalinya dalam 16 bulan terakhir.

Pada pembukaan pasar Asia, pergerakan mata uang cenderung bervariasi. Baht kembali memimpin penguatan dengan kenaikan nilai 0,15%, yuan offshore 0,08%, ringgit 0,02% dan dolar Hong Kong 0,01%.

Sementara sebagian valuta yang lain masih melemah di mana dolar Singapura bergerak turun nilainya 0,07%, yen 0,04% dan won Korsel 0,04%.

Bursa Asia sebagian dibuka menguat seperti Nikkei dan Topix Jepang. Indeks Kospi Korea juga naik di awal transaksi. 

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan dengan target resistance potensial menuju Rp16.250/US$ hingga Rp16.220/US$. Level resistance selanjutnya menarik dicermati pada Rp16.200/US$.

Rupiah terkonfirmasi memiliki resistance potensial terdekat di Rp16.180/US$, tercermin dari time frame daily dengan keberhasilan break resistance pertama sebelumnya.

Sementara itu, nilai rupiah juga terkonfirmasi memiliki level support di Rp16.300/US$ dari posisi saat ini, sementara kisaran support rupiah berada di antara Rp16.350 sampai dengan Rp16.400/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Teknikal Jumat 24 Januari 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages