Logo Bloomberg Technoz

Harga Sulit Bangkit, Ada Apa dengan Batu Bara?

Hidayat Setiaji
23 January 2025 09:35

Pekerja memeriksa batu bara di tambang batu bara terbuka PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Kamis (7/7/2011). (Dadang Tri/Bloomberg)
Pekerja memeriksa batu bara di tambang batu bara terbuka PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Kamis (7/7/2011). (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara turun pada perdagangan kemarin. Koreksinya pun lumayan dalam, hampir 1%.

Pada Rabu (22/1/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini ditutup di US$ 116,75/ton. Melemah 0,85% dibandingkan hari sebelumnya.

Memasuki 2025, harga batu bara belum mampu menjalani tren positif. Sejak awal tahun, harga anjlok nyaris 7%.

Apa boleh buat, batu bara memang makin tidak mendapat tempat. Kesadaran akan kelestarian lingkungan membuat energi fosil ini kian ditinggalkan, terutama di negara-negara maju.

Bloomberg News mengabarkan, pembangkit tenaga matahari (solar) kini sudah menghasilkan listrik melebihi pembangkit batu bara di negara-negara Uni Eropa. Lembaga riset Ember melaporkan, listrik yang dihasilkan pembangkit tenaga matahari mencapai sekitar 304 terawatt hour (TWh) tahun lalu. Melonjak 22% dari tahun sebelumnya.