Di tengah sentimen pasar yang membaik pasca kelegaan terkait kebijakan tarif, meski mungkin untuk sementara, ada peluang lelang hari ini mungkin akan lebih bergairah dibandingkan lelang SUN terakhir yang gagal menarik minat pasar lebih banyak.
Di sisi lain, penurunan bunga SRBI dalam tiga lelang beruntun, akan memberi daya tarik lebih besar bagi pasar surat utang negara. Mengacu data BI, tiga lelang SRBI terakhir, bunga diskonto untuk tenor favorit 12 bulan, terus diturunkan.
Dalam lelang terakhir pekan lalu, tingkat imbal hasil SRBI tenor terpanjang yaitu 12 bulan turun ke level terendah sejak Oktober di angka 6,98%. Adapun minat yang masuk terpantau meningkat menyentuh lebih dari Rp63 triliun.
Apa yang terjadi dalam lelang SRBI dengan tingkat bunga diskonto turun, menurut analis, menjadi sinyal akan ada penurunan bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin dalam waktu dekat.
Bank investasi asal Inggris, Barclays, menilai penurunan bunga SRBI adalah sinyal pemangkasan BI rate lebih lanjut sebanyak 25 bps pada kuartal ini. Dalam pandangan analis Barclays di antaranya Brian Tan dan Audrey Ong, seperti dilansir dari Bloomberg, BI terlihat lebih menoleransi pelemahan rupiah demi memburu pertumbuhan ekonomi.
"BI bisa menaikkan bunga SRBI lebih tinggi untuk menarik arus modal asing masuk agar setidaknya sebagian bisa mengimbangi implikasi nilai tukar dari pemangkasan bunga, tapi suku bunga SRBI justru turun," kata analis.
Imbal hasil SRBI dinilai tidak mungkin kembali ke level tertinggi tahun lalu yaitu hingga 7,5% setelah BI beralih sikap menjadi dovish dan pro-pertumbuhan.
Asing keluar terus
Namun, pasar surat utang RI masih terbebani oleh animo asing yang semakin memudar dalam sepekan terakhir.
Mengacu data Kementerian Keuangan yang terakhir dipublikasikan, pemodal asing telah melepas US$309,2 juta atau sekitar Rp5,06 triliun pada 17 Januari lalu. Itu menjadi nilai penjualan asing di surat utang RI terbesar sejak 4 November lalu.
Itu juga menjadi penjualan bersih oleh asing di SBN dalam tiga hari beruntun. Kini, posisi asing di SBN turun ke level Rp870,98 triliun, terendah sejak 23 September 2024.
Sementara dalam laporan yang dilansir oleh BI sebelumnya, selama transaksi 13-16 Januari lalu, pemodal asing membukukan posisi jual bersih Rp4,17 triliun di SBN. Selain itu, asing juga melepas SRBI senilai Rp5,41 triliun. Adapun di saham, asing masih net buy tipis Rp100 miliar.
Alhasil, pada periode tersebut, asing mencatat net sell di pasar domestik dengan penjualan sebesar Rp9,57 triliun.
(rui)

































