Trump mengusulkan di Truth Social pada akhir pekan lalu agar AS dan induk TikTok, ByteDance Ltd., membentuk "usaha patungan" untuk menjaga aplikasi tersebut tetap beroperasi.
"Saya ingin AS memiliki posisi kepemilikan 50% dalam usaha patungan. Dengan melakukan ini, kita menyelamatkan TikTok, menjaganya di tangan yang tepat, dan membiarkannya terus berkembang," tulis dia.
Kehadiran Chew pada upacara pelantikan merupakan tanda bahwa TikTok dan perusahaan induknya di China masih melihat peluang bagi aplikasi tersebut untuk mendapatkan penangguhan larangan.
Baik perusahaan maupun kreator konten yang menggunakan aplikasi tersebut untuk mata pencaharian mereka, menggugat pemerintah AS atas undang-undang tersebut, dan mengajukan argumen mereka ke Mahkamah Agung pada awal Januari, meskipun para hakim akhirnya menegakkan hukum tersebut.
Berdasarkan hukum AS, yang disahkan tahun lalu dengan dukungan bipartisan, ByteDance memiliki waktu hingga 19 Januari, sehari sebelum pelantikan, untuk mengatur penjualan bisnis TikTok AS-nya atau menghadapi larangan.
ByteDance mengatakan tidak berniat menjual aplikasi tersebut. Bisnis TikTok di AS diperkirakan bernilai US$40 miliar-US$50 miliar. Hubungan Chew dengan Trump bisa menjadi kunci keberlangsungan aplikasi tersebut.
Pasca TikTok sempat ditutup sementara di AS selama akhir pekan, aplikasi tersebut kembali pada hari Minggu menyusul janji Trump bahwa ia tidak akan menegakkan hukum. Hukum tersebut melarang raksasa teknologi seperti Apple Inc, Google milik Alphabet Inc., dan Oracle Corp untuk menyediakan TikTok di app store masing-masing atau menyediakan dukungan cloud dan infrastruktur yang diperlukan untuk aplikasi tersebut.
“Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda,” tulis TikTok kepada pengguna dalam pemberitahuan dalam aplikasi pada hari Minggu. “Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!”
Chew, yang juga mengunjungi Trump sebagai pemilik tanah Mar-a-Lago di Florida pada Desember, bukanlah satu-satunya eksekutif teknologi penting di acara-acara di Washington.
Elon Musk, orang terkaya di dunia dan penasihat dekat Trump, juga hadir, begitu pula CEO Meta Platforms Inc. Mark Zuckerberg, salah seorang pendiri Amazon.com Inc. Jeff Bezos, serta Sundar Pichai, CEO Alphabet.
(bbn)

































