Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Akan Larang Ekspor Gas RI, padahal Dunia Sedang Krisis LNG

Redaksi
20 January 2025 13:20

Kapal tanker gas alam cair (LNG) sedang dibangun di galangan kapal HD Hyundai Heavy Industries Co. di Ulsan, Korea Selatan./Bloomberg-SeongJoon Cho
Kapal tanker gas alam cair (LNG) sedang dibangun di galangan kapal HD Hyundai Heavy Industries Co. di Ulsan, Korea Selatan./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mensinyalir pemerintah akan menutup keran ekspor gas alam, guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yang diproyeksi melonjak dalam 5 tahun ke depan.

Bahlil menyebut kebutuhan gas nasional pada periode 2025—2030 diperkirakan mencapai 1.471 billion british thermal unit per day (bbtud).

Permintaan gas juga diproyeksikan mengalami kenaikan di setiap regional dengan kebutuhan gas nasional ditaksir menembus 2.659 bbtud pada 2034.

“Menyangkut gas, agar kita tidak defisit terhadap konsumsi, dalam perencanaan kami ke depan, seluruh konsesi gas yang ada di Indonesia akan kami prioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk energi dan bahan baku hilirisasi,” ujar Bahlil dalam acara Peresmian Proyek Strategis Ketenagalistrikan 18 Provinsi di Sumedang, Senin (20/1/2025).

Pergerakan harga LNG Asia sepanjang 2024 dan memasuki 2025./dok. Bloomberg

Bahlil menyadari keputusan Indonesia dapat direspons negatif oleh negara lain, yang saat ini sedang berburu sumber pasokan gas alam dan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) lantaran harganya melambung usai terhentinya transit gas Rusia-Ukraina.