Kesepakatan yang dimediasi Qatar dan Mesir yang didukung oleh Washington menetapkan gencatan senjata awal selama enam minggu di mana 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas sebagai imbalan atas ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. 

Pertukaran pertama tiga sandera dengan sekitar 90 tahanan akan dilakukan pada Minggu sore.

Hamas mengatakan bahwa keterlambatan dalam menyerahkan nama-nama mereka yang akan dibebaskan pada gelombang pertama adalah karena "alasan teknis dan lapangan."

Militer Israel mengatakan pada pukul 9:20 pagi bahwa mereka menyerang Gaza, dan bahwa "artileri dan pesawat menyerang sejumlah target teror di Gaza utara dan tengah." 

Mereka juga mengatakan kemudian bahwa Angkatan Udara Israel menyerang target di Jalur Gaza. Pertahanan sipil Gaza - cabang kementerian dalam negeri yang dikelola Hamas mengatakan 13 warga Palestina tewas sejak Minggu pagi di seluruh Jalur Gaza dalam gelombang serangan udara dan penembakan Israel.

Kelompok militan itu mengatakan telah mulai mengerahkan ribuan petugas polisi sesuai dengan rencana pemerintah untuk "menjaga keamanan dan ketertiban."

"Kementerian dan lembaga pemerintah sepenuhnya siap untuk mulai bekerja sesuai dengan rencana untuk menerapkan semua prosedur yang memastikan kembalinya kehidupan normal secara bertahap," kata Hamas.

(bbn)