Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang Indonesia hingga Desember 2024 atau setahun penuh. Dari negara kawasan ekspor, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China sepanjang 2024 tercatat US$60,22 miliar atau turun 3,38% dibanding 2023.
Di sisi lain, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ekspor nonmigas ke Amerika Serikat (AS), India, negara-negara ASEAN, dan Uni Eropa kompak meningkat sepanjang 2024.
Rinciannya, ekspor nonmigas ke AS naik dari semula US$23,23 miliar menjadi US$26,31 miliar, ekspor nonmigas ke India tercatat naik dari US$20,28 miliar menjadi US$20,32 miliar.
"Ekspor nonmigas ke ASEAN juga meningkat dari US$44,56 miliar menjadi US$45,17 miliar, dan Uni Eropa juga naik dari US$75,98 miliar menjadi US$79,62 miliar," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Neraca Perdagangan Desember 2024, Rabu (15/1/2025).
Nilai ekspor kumulatif sepanjang 2024 tercatat US$264,7 miliar atau naik 2,29% dibanding tahun 2023. Dalam hal ini, akumulasi nilai ekspor nonmigas tercatat US$248,83 miliar atau naik 2,46%, sedangkan nilai ekspor migas US$15,88 miliar atau merosot 0,28%.
Jika dilihat secara sektor, Amalia mengatakan peningkatan nilai ekspor nonmigas terjadi terutama di sektor pengolahan, dan pertanian.
"Kedua sektor ini menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor nonmigas dengan andil masing-masing 3,84% dan 0,51% terhadap pertumbuhan ekspor nonmigas," ujar Amalia.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 17 analis/ekonom memperkirakan ekspor Indonesia tumbuh 7,38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Dimana median neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 3,8 miliar pada periode ini.
(lav)